REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT TransJakarta(TJ) berencana menutup sementara sembilan halte mulai 15 April 2022. Penutupan karena adanya revitalisasi di 11 halte Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik DKI Jakarta tersebut.
"Guna meningkatkan kelengkapan fasilitas dan kenyamanan pelanggan, TransJakarta akan melakukan revitalisasi di 11 halte. Mulai 15 April 2022, sembilan dari 11 halte akan dilakukan penutupan sementara," tulis TransJakarta dalam akun Twitter resminya @PT_Transjakartadi Jakarta, Sabtu (9/4/2022).
Sembilan halte yang akan ditutup sementara mulai 15 April 2022 itu adalah:
1. Halte Dukuh Atas 1;
2. Halte Tosari;
3. Halte Juanda;
4. Halte Cawang Cikoko;
5. Halte Bundaran HI;
6. Halte Sarinah;
7. Halte Kebon Pala;
8. Halte Gelora Bung Karno;
9. Halte Stasiun Jatinegara 2.
Sementara itu, dua halte lainnya, telah dilakukan penutupan sementara sebelumnya yakni Halte Balai Kota dan Halte Kwitang. Sebagai alternatif, halte yang bisa digunakan pelanggan sebagai pengganti halte yang ditutup sementara tersebut, TransJakarta menyebut akan segera menginformasikannya lebih lanjut.
"Dalam waktu dekat akan segera diinformasikan rute alternatif untuk halte yang ditutup sementara. Jika memiliki pertanyaan terkait layanan kami dapat menghubungi 1500-102 atau 'mention' di akun Twitter resmi @pt_transjakarta," tulis TransJakarta.
Pengumuman ini sendiri mengundang komentar dari warga net yang mempertanyakan urgensi dari revitalisasi ini, seperti akun Twitter @uray_24 yang menilai halte-halte tersebut masih dalam keadaan baik. "1. Bund HI masih bagus dan integrasi MRT; 2. Tosari halte baru gantiin Tosari lama; 3. Sarinah haltenya masih bagus; 4. GBK masih bagus dan start awal 3F. Dasar renovasi karena serapan anggaran atau apa? @DKIJakarta. Halte Kor 6, 7, 8, dan 12 harusnya direnovasi. Banyak yang kotor," tulisnya.
Pertanyaan sejenis dilontarkan oleh warganet Rizkywinaya Nugraha pada akun resmi Instagram PT TransjJkarta. "Perasaan Tosari, HI dan GBK kan udah bagus ya? Apanya yang direvitalisasi min? Semoga prosesnya gak lama ya biar kalo mau ke GI, PI dan GBK gak harus jalan kaki jauh!," tulis akun @rizkywinaya.
Ada juga warganet yang mengkritisi revitalisasi sebelumnya yang belum rampung hingga saat ini. "Halte Kwitang sudah mau dua tahun direnovasi tidak jadi-jadi," tulis Angelina Oktaviani dalam akunya @angelinaoktaviani_17Meski demikian, sampai saat ini belum ada keterangan lebih lanjut dari PT TransJakarta terkait revitalisasi ini.
Sementara sebelumnya, Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) Mochammad Yana Aditya mengatakan, pihaknya akan merevitalisasi 46 halte pada tahun ini. Sedangkan anggaran yang harus disiapkan diprediksi mencapai angka sekitar Rp 600 miliar.
"Untuk pengembangan halte itu memang kita ada revitalisasi atas 46 halte yang ada di DKI Jakarta. Kita ada 46 yang sudah kita siapkan rancangannya. Anggaran total pembangunan halte tadi sekitar Rp600 sekian miliar," kata Yana di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (15/3).
Dia tidak merinci dimana saja lokasi halte yang akan direvitalisasi. Yana hanya bilang dana revitalisasi halte itu bersumber dari internal perusahaan.
Yana mengatakan, dengan revitalisasi itu, halte eksisting akan diperlebar. Tujuannya untuk mengurai penumpukan penumpang saat menunggu kedatangan bus.
Dia menyampaikan, revitalisasi akan dilakukan dalam waktu dekat. "Kita harapkan sebelum triwulan ketiga sudah selesai separuhnya, baru kita lanjutkan lagi. Bangun kan enggak mungkin kita bangun semua. Nanti kita atur juga agar pelanggan tetap nyaman, biar ada tempat tunggu," katanya.