Ahad 10 Apr 2022 14:40 WIB

Elon Musk Usulkan Perubahan Sistem Berlangganan Twitter Blue

Elon Musk menyarankan harga berlangganan Twitter Blue bisa lebih rendah.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Logo Twitter. Elon Musk yang kini menjadi pemegang saham terbesar Twitter mengusulkan perubahan sistem berlangganan Twitter Blue.
Foto: AP Photo/Matt Rourke
Logo Twitter. Elon Musk yang kini menjadi pemegang saham terbesar Twitter mengusulkan perubahan sistem berlangganan Twitter Blue.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elon Musk yang kini menjadi pemegang saham terbesar Twitter mengusulkan perubahan sistem berlangganan layanan premium perusahaan berlogo burung biru yaitu Twitter Blue.

Pria yang dikenal mendirikan SpaceX dan memimpin Tesla itu menyarankan perubahan harga berlangganan, melarang adanya iklan, serta mengharapkan opsi pembayaran menggunakan aset kripto dogecoin.

Baca Juga

Dikutip dari Reuters, Ahad (10/4/2022), Twitter Blue diluncurkan pada Juni 2021 dan merupakan layanan berlangganan pertama dari Twitter yang menawarkan akses eksklusif. Layanan ini baru tersedia di Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.

Musk yang memiliki 9,2 persen saham di Twitter itu menyarankan agar biaya berlangganan untuk Twitter Blue dipatok dengan harga lebih rendah dari 2,99 dolar AS atau setara Rp 43.000. Di samping itu, Elon juga menyarankan agar pengguna layanan berlangganan bisa memiliki tanda otentikasi khusus sehingga membedakan pengguna premium dan pengguna tak berbayar.

Ia juga menyampaikan agar iklan bisa dihapuskan dari akun pengguna berlangganan sehingga pengalaman eksklusif bisa dirasakan lebih oleh pemilik akun. Saran terakhir, Elon mengusulkan agar Twitter Blue bisa dibayar dengan aset kripto dogecoin bahkan ia meminta pendapat pengguna Twitter lainnya untuk mendukung usulan terakhirnya itu.

Sebenarnya Twitter sudah mengizinkan peredaran aset kripto melalui layanannya seperti pemberian tip kepada kreator konten hingga menyiapkan diri untuk mendukung otentikasi NFT (Non Fungible Token). Namun untuk menanggapi saran- saran yang diberikan oleh Elon Musk, nampaknya Twitter enggan berkomentar.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement