Senin 11 Apr 2022 00:32 WIB

Khawatir Anak Ikut Demo, Orang Tua Diimbau Antar dan Jemput Anak Sekolah Hari Ini

Disdik DKI tetap menggelar PTM 100 persen meski ada rencana demo 11 April.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi. Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta tetap menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen pada Senin (11/4/2022) hari ini meski ada rencana demonstrasi mahasiswa 11 April.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Ilustrasi. Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta tetap menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen pada Senin (11/4/2022) hari ini meski ada rencana demonstrasi mahasiswa 11 April.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta tetap menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen pada Senin (11/4/2022) hari ini meski ada rencana demonstrasi mahasiswa 11 April. Disdik DKI mengimbau orang tua agar mengantar dan menjemput anaknya ketika melakukan PTM 100 persen. 

“Besok (hari ini) belajar seperti halnya, cuma kita tambah imbauan, orang tua dipastikan agar mengantar dan menjemput,” kata Kepala Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah kepada awak media, Ahad (10/4/2022).

Baca Juga

Jika tidak memungkinkan, dia meminta agar para orang tua bisa melakukan koordinasi dengan wali kelas untuk memastikan lokasi anak selaku peserta PTM 100 persen. Menurutnya, hal itu agar ada saling kontrol yang dilakukan di lingkungan sekolah.

“Jangan sampai nanti orang tua enggak tahu, guru juga enggak tahu ke mana anaknya, makanya perlu komunikasi efektif antara orang tua dan guru,” tuturnya.

Dia juga mengimbau, para pelajar di DKI Jakarta untuk tidak ikut melakukan rencana unjuk rasa. Meski merupakan hak sebagai warga negara, urgensitas demonstrasi bagi siswa perlu ditilik lebih jauh.

“Jadi kemarin kita rapat kepada semua guru dan menyampaikan agar para siswa bukan tidak boleh (demo besok), tapi ada hal yang lebih penting dari itu,” katanya.

BEM SI menyatakan tetap menggelar aksi unjuk rasa di Istana Merdeka pada 11 April mendatang dengan tuntutan utama menolak perpanjangan masa jabatan presiden atau penundaan pemilu. BEM SI juga akan membawa total 18 tuntutan pada aksi nanti.

Selain penundaan Pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode, mahasiswa juga mendesak stabilitas harga kebutuhan pokok dan jaminan kesediaan barang-barang pokok bagi masyarakat. Kemudian tuntutan agar Pemerintah membatalkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Baca juga : Polri: Pengamanan Demonstrasi Mahasiswa 11 April Sesuai SOP

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement