Rumah sakit ini diawasi oleh Aman Chartable Society, dan telah membantu Muslim dan Kristen miskin di kota itu selama sembilan tahun terakhir. “Rakyat Palestina bersatu, terutama di Betlehem, tempat lahir Kristus, dan tidak ada perbedaan antara Kristen dan Muslim,” kata wakil kepala masyarakat, Moataz Mizher.
Adapun Betlehem dihormati oleh orang Kristen sebagai tempat kelahiran Kristus dan merupakan rumah bagi Church of the Nativity, titik fokus bagi para peziarah Kristen dari seluruh dunia. Sedikitnya 40 keluarga Kristen menerima bantuan dari rumah sakit tersebut bersama dengan 1.500 keluarga Muslim di Betlehem.
Kota ini sangat bergantung pada wisata religi selama liburan Kristen, terutama Natal. Akan tetapi, jumlah pengunjung telah menurun secara dramatis dalam dua tahun terakhir karena pandemi global.
Mizher mengatakan, rumah sakit beroperasi pada Senin dan Kamis sepanjang tahun, akan tetapi meningkatkan pekerjaannya selama Ramadhan dan menawarkan bantuan setiap hari. Selain menyajikan makanan hangat, ia juga memberikan hadiah berupa pakaian dan mainan untuk anak-anak selama hari raya Islam dan Kristen.
Dia mengungkapkan manajer rumah sakit sedang menyusun survei keluarga yang membutuhkan, dan sering memperbarui database dalam upaya memerangi kemiskinan serta mendorong kohesi masyarakat. Rumah sakit tersebut bergantung pada sumbangan keuangan dari dermawan Kristen dan Muslim, lembaga publik dan swasta, dan hibah tahunan dari Otoritas Palestina.
“(Saya bangga) membantu keluarga yang membutuhkan dengan cara yang menjaga martabat mereka. (Menyiapkan makanan sehat dan bergizi) adalah yang paling bisa saya lakukan untuk melayani masyarakat dan kota saya,” kata salah satu tim pembantu rumah sakit, Rawan.
Tim Kepanduan Kristen juga menawarkan layanan mereka di rumah sakit, yang mulai bekerja pada pukul 08.00 dan berlanjut hingga waktu buka puasa sepanjang Ramadhan.