Jumat 15 Apr 2022 11:08 WIB

PKS Minta Menteri ESDM tak Buat Rakyat Panik

Menteri ESDM memberi sinyal akan menaikan harga Pertalite dan solar.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Indira Rezkisari
Menteri ESDM Arifin Tasrif . PKS minta Menteri ESDM tidak menimbulkan kepanikan di publik terkait wacana kenaikan harga Pertalite dan solar.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Menteri ESDM Arifin Tasrif . PKS minta Menteri ESDM tidak menimbulkan kepanikan di publik terkait wacana kenaikan harga Pertalite dan solar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga anggota Komisi VII DPR Mulyanto meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif tak membuat rakyat panik. Terutama lewat isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Menteri ESDM jangan mengeluarkan wacana yang bisa membuat masyarakat panik. Sebab hingga saat ini pemerintah dan DPR sama sekali belum pernah membahas rencana kenaikan harga BBM dan gas tersebut," ujar Mulyanto lewat keterangan tertulisnya, Jumat (15/4).

Baca Juga

Dalam rapat Komisi VII dengan Menteri ESDM beberapa hari lalu, ada strategi untuk penyesuaian harga Pertalite dan solar untuk jangka menengah dan panjang. Strategi jangka pendek bersifat tahunan, sementara strategi jangka menengah itu bersifat lima tahunan.  

"Terhadap pemaparan tersebut masyarakat harus tetap tenang, karena ini baru strategi Kementerian ESDM dalam jangka menengah dan panjang, bukan strategi jangka pendek," ujar Mulyanto.

"Terkait dengan penyesuaian harga energi bersubsidi yang langsung menyentuh masyarakat luas seperti solar dan gas LPG 3 kg, ujung-ujungnya pertimbangan yang utama adalah dari Menteri Keuangan," sambungnya.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif memberi sinyal akan menaikan harga Pertalite dan Solar. Kenaikan harga ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam menghadapi dampak kenaikan harga minyak mentah dunia.

"Dalam (strategi) jangka menengah dan panjang, penyesuaian harga Pertalite, minyak Solar, dan mempercepat bahan bakar pengganti (kendaraan listrik, bahan bakar gas, bioetanol, maupun BioCNG)," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu (13/4/2022).

Arifin menjelaskan ketegangan geopolitik global yang terbaik saat ini telah menyebabkan harga minyak mentah dunia melambung tinggi yang menyebabkan rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) Maret 2022 mencapai 98,4 dolar AS per barel. Menurut dia, angka ICP ini jauh di atas asumsi APBN yang hanya mengasumsikan sebesar 63 dolar AS per barel.

"Adapun rata-rata crude price Aramco untuk elpiji telah mencapai 839,6 dolar AS per metrik ton di mana asumsi awal kami di tahun 2022 hanya sebesar 569 dolar AS per metrik ton," jelas Arifin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement