Senin 18 Apr 2022 06:19 WIB

NASA akan Istirahatkan Roket SLS Setelah 3 Kali Gagal Uji Coba Isi Bahan Bakar

Uji coba pengisian bahan bakar mengalami 3 kali kegagalan dalam bulan ini.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Roket Space Launch System (SLS).
Foto: nasa
Roket Space Launch System (SLS).

REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Badan Antariksa Amerika (NASA)  mengumumkan rencana untuk menarik roket Space Launch System dari landasan peluncuran di Kennedy Space Center ke Vehicle Assembly Building dalam beberapa hari mendatang. Keputusan ini diambil setelah NASA 3 kali gagal dalam menyelesaikan tes pengisian bahan bakar kritis dari roket SLS.

Sejak 1 April 2022, NASA telah mencoba untuk menyelesaikan tes wet dress rehearsal, di mana roket diisi bahan bakar dan dibawa ke dalam waktu 10 detik setelah peluncuran. Tes wet dress reharsal ini merupakan bagian dari tes pra peluncuran misi Artemis I yang akan membawa kembali astronot ke Bulan.

Baca Juga

Dilansir dari Ars Technica, Ahad (17/4/2022), setiap upaya pengisian bahan bakar gagal lantaran satu atau lebih masalah teknis dengan roket, menara peluncuran bergeraknya, atau sistem darat yang memasok propelan dan gas. Selama upaya terbaru, pada Kamis (14/4/2022), NASA berhasil memuat 49 persen tangki bahan bakar oksigen cair tahap inti dan lima persen tangki hidrogen cair.

Meskipun ini menunjukkan kemajuan, itu tidak termasuk bagian paling dinamis dari pengujian, di mana roket diisi penuh dan diberi tekanan. 

NASA berharap untuk menyelesaikan tes ini untuk mengatasi kendala dalam sistem peluncuran yang rumit sehingga ketika roket diluncurkan untuk peluncuran sebenarnya, semua akan berjalan dengan lancar. 

NASA mengatakan bahwa kontraktornya serta agensinya, akan menggunakan beberapa pekan ke depan untuk mengatasi masalah yang muncul selama tes pengisian bahan bakar ketika roket SLS kembali ke Gedung Perakitan.

Pengumuman NASA tidak memberikan informasi apa pun tentang dampak jadwal. Tampaknya akan memakan waktu sekitar satu pekan untuk mempersiapkan dan meluncurkan roket SLS kembali ke Gedung Perakitan Kendaraan. Pengerjaan roket di lokasi itu mungkin akan dilakukan selama bulan Mei. 

NASA kemudian harus membuat beberapa keputusan sulit. NASA bisa memilih untuk mengembalikan roket dan menara peluncuran ke landasan untuk kedua kalinya dan mencoba lagi untuk menyelesaikan tes wet dress rehearsal. Kemudian, mengikuti prosedur normalnya, NASA akan mengembalikan roket kembali ke gedung perakitannya untuk memperkuat “sistem keselamatan penerbangan”, sebelum meluncur untuk ketiga kalinya ke landasan peluncuran untuk lepas landas.

Pilihan lain yang bisa ditempuh NASA adalah meluncurkan, menyelesaikan tes wet dress rehearsal di pad, dan kemudian jika itu berhasil, melanjutkan dan meluncurkannya dalam beberapa hari. Dalam skenario seperti itu, NASA mungkin dapat meluncurkan roket SLS pada Juni atau Juli. Namun, ini akan berisiko karena sistem keselamatan penerbangan.

Tanggal peluncuran resmi untuk Artemis I belum dijadwalkan. Semuanya tergantung pada keberhasilan serangkaian uji coba yang rumit. Tidak ada astronot dalam misi Artemis I, tetapi peluncurannya akan mempersiapkan NASA untuk mengirim awak manusia ke luar angkasa dalam misi lanjutan yang lebih kompleks Artemis II.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement