Rabu 20 Apr 2022 06:05 WIB

Netflix Kehilangan 200 Ribu Pelanggan Gara-Gara Berbagi Password

Kata sandi Netflix yang sah dibagikan dengan lebih dari 100 juta rumah tangga.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Logo Netflix.
Foto: AP Photo/Dan Goodman
Logo Netflix.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Netflix melaporkan telah kehilangan pelanggan besar dengan kerugiaan bersih 200 ribu pelanggan untuk quartal pertama (Q1). Penurunan juga diprediksi akan terjadi pada Q2 dengan dua juta pelanggan.

Netflix mengatakan anggota yang membagikan kredensial login mereka di luar yang terdaftar berkontribusi terhadap pertumbuhan yang melambat pada tahun 2021. Perusahaan memperkirakan kata sandi Netflix yang sah dibagikan dengan lebih dari 100 juta rumah tangga  yang tidak membayar di seluruh dunia, termasuk lebih dari 30 juta di Amerika Serikat (AS) dan Kanada.

Baca Juga

“Berbagi akun sebagai persentase dari keanggotaan berbayar kami tidak banyak berubah selama bertahun-tahun, tetapi ditambah dengan perlambatan adopsi broadband dan TV yang terhubung, lebih sulit untuk menumbuhkan keanggotaan di banyak pasar,” kata Netflix dalam suratnya kepada pemegang saham, dikutip Variety, Rabu (20/4/2022).

Netflix mengatakan saat ini berfokus pada cara untuk memonetisasi layanan berbagi. Cara ini dianggap sebagai peluang besar karena rumah tangga sudah menonton Netflix dan menikmati layanannya.

Bulan lalu, Netflix mengumumkan peluncuran tes di tiga negara Amerika Latin, yaitu Chili, Kosta Rika, dan Peru untuk mengatasi layanan berbagi kata sandi. Pelanggan dapat menambahkan hingga dua akun anggota ekstra dengan biaya sekitar dua hingga tiga dolar AS. Menurut perkiraan oleh perusahaan Wall Street Cowen & Co., jika Netflix meluncurkan program ini secara global, Netflix dapat meraup pendapatan tambahan sebesar 1,6 miliar dolar AS per tahun.

Netflix mengatakan layanan berbagi membantu mendorong pertumbuhan perusahaan. Untuk ke depannya, perusahaan selalu berusaha membuat layanan berbagi dalam rumah tangga anggota menjadi mudah. “Meskipun layanan ini sangat populer, mereka telah menciptakan kebingungan tentang kapan dan bagaimana Netflix dapat dibagikan dengan rumah tangga lain,” ujarnya.

Uji coba di Amerika Latin ditujukan untuk mencari hal terbaik dalam layanan berbagi akses akun. “Ada berbagai keterlibatan dalam hal berbagi rumah tangga dari kapasitas menonton. Jadi, meskipun kami tidak dapat memonetisasi semuanya saat ini, kami yakin ini adalah peluang besar jangka pendek hingga menengah. Saat kami bekerja untuk memonetisasi berbagi, pertumbuhan pendapatan rata-rata per keanggotaan, pendapatan, dan penayangan akan menjadi indikator yang lebih penting dari kesuksesan kami daripada pertumbuhan keanggotaan,” tambahnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement