REPUBLIKA.CO.ID, SAN SIRO -- Pelatih AC Milan Stefano Pioli merasa performa timnya yang cukup baik dan tak sepadan dengan skor kekalahan 0-3 dari Inter Milan pada leg kedua semifinal Coppa Italia, Rabu (20/4/2022) dini hari WIB. Secara keseluruhan Rossoneri memiliki lebih banyak tembakan tepat sasaran daripada Inter, namun selalu digagalkan oleh kiper Samir Handanovic.
Gawang Milan sudah kebobolan ketika pertandingan baru berlangsung empat menit melalui Lautaro Martinez. Pemain internasional Argentina tersebut menggandakan keunggulan pada menit ke-40. Milan semakin terpuruk ketika Robin Gosen mencetak gol ketiga Inter pada delapan menit akhir waktu normal.
“Kami ingin menang. Kami tidak mencapai itu, kami tentu saja menghadapi lawan yang kuat. Saya tidak berpikir performanya layak untuk skor 3-0, tetapi Inter mencetak gol di waktu yang tepat,” kata Pioli kepada Mediaset, dilansir dari Football Italia.
Milan mempunyai peluang ketika mencetak gol lebih awal. Menurut Pioli jika Milan tertinggal 1-2 mungkin akan menciptakan pertandingan yang berbeda.
Namun Pioli mengakui laga tersebut merupakan momen yang sulit. Ketika kebobolan tiga gol itu artinya lawan bermain dengan kualitas yang lebih baik di saat Milan melakukan kesalahan.
Pioli mengeklaim pasukannya tetap mempunyai semangat untuk menciptakan peluang. Hanya saja, kata dia, malam itu bukan malamnya Milan. Sebelum pertandingan, ia mengungkapkan Milan ingin mencapai final meskipun pada kenyataannya harapan tersebut tak terwujud.
“Tetapi ini adalah kesempatan besar bagi tim untuk membuktikan diri dalam tugas dan memberikan segalanya ke dalam perlombaan Serie A Liga Italia karena kami memiliki semua yang diperlukan untuk melaju sepenuhnya,” jelas Pioli.
Ismael Bennacer sempat mencetak gol untuk Milan namun setelah wasit memeriksa asisten video wasit (VAR) gol dianulir karena Kalulu terjebak offside. Pioli pun mempertanyakan gol anulir tersebut karena kiper Inter Samir Handanovic tampak tak bereaksi apapun.
“Katakan kepada saya seorang penjaga gawang yang tidak bereaksi setelah kebobolan jika seorang pemain Milan telah merusak pandangannya. Sebaliknya, dia tidak melakukan apa-apa, mereka hanya mengeluh tentang bola yang bahkan tidak ada di sana. Ayo, Ayo!” kata Pioli.
Ahli wasit di studio pun mengakui sangat meragukan gol tersebut dibatalkan karena Kalulu tidak menutupi pandangan Handanovic. Jika ada yang mengganggu itu adalah rekan satu tim Handanovic sendiri.