REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Pemkot Solo menjamin tiak akan ada sweeping dari organisasi masyarakat (ormas) terhadap tempat hiburan yang biasanya berujung kerusuhan. Hal ini menyusul adanya pertemuan antara elemen ormas dan pemimpin agama yang hasilnya menyatakan kesamaan pandangan untuk menjaga keamanan Kota Solo selama bulan puasa.
''Sweeping dari ormas tidak akan ada, karena pekan lalu kami sudah bertemu secara tertutup. Kami sama-sama ingin menciptakan Kota Solo ini aman selama puasa,'' ujar Walikota Solo, Joko Widodo, di Balaikota Solo, Rabu (11/8).
Sebelumnya, Laskar Umat Islam (LUIS) Solo mendesak pemkot dan kepolisian menindak tegas tempat hiburan yang dinilai menggangu pelaksanaan ibadah puasa. LUIS juga akan bertindak tegas jika tidak ada respon dari pihak yang berwenan.
Kepala Polresta Solo, Kombespol Nana Sujana, mengatakan, pihaknya sudah mengimbau setiap ormas untuk tidak melakukan sweeping selama puasa. ''Kami sudah melakukan pendekatan ke mereka agar tidak turun ke jalan selama puasa,'' terangnya. Hal ini dilakukan, ujarnya, untuk mengantisipasi adanya kerusuhan massa.
Sebagai respon terhadap keinginan ormas, Nana mengatakan, pihaknya sudah melakukan operasi rutin untuk meniadakan penyakit masyarakat. ''Sebelum puasa kami sudah melaksanakan operasi rutin penyakit masyarakat seperti sita miras (minuman keras), tindak premanisme, dan menertibkan PSK (Pekerja Seks Komersial), termasuk narkoba,'' terangnya. Untuk mendukung usaha tersebut, pihaknya juga meminta agar masyarakat turut berperan aktif melaporkan tindakan yang melanggar hukum di sekitarnya.
Untuk pengamanan selama Ramadhan, Nana mengungkapkan pihaknya akan menggelar operasi 'Cipta Kondisi'. Operasi tersebut akan digelar dari 10-29 Agustus 2010 dengan sasaran penyakit masyarakat. ''Kami harap dengan operasi itu, masyarakat dapat melaksanakan ibadah puasa dengan khusyuk, nyaman, dan tertib,'' jelasnya.
Operasi tersebut kemudian akan dilanjutkan dengan Operasi Ketupat Candi yakni pengamanan kota jelang dan selama Lebaran. Operasi yang akan digelar dari 3-17 September juga untuk mengamankan arus mudik dan arus balik. ''Selain menciptakan suasana kondusif jelang dan selama Lebaran, Operasi Ketupat Candi lebih ditekankan untuk pengamanan arus mudik dan balik. Operasi itu untuk mengatur kemacetan dan menekan kecelakaan lalu lintas, sekaligus mengantisipasi meningkatnya kriminalitas,'' tandas Nana.