REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Ketersediaan Alquran braile saat ini masih sangat minim jika dibandingkan dengan jumlah penyandang tunanetra yang beragama Islam di Indonesia.
Ketua Come-Unity (Komunitas Sahabat Mata) Basuki di Semarang, Jumat, mengatakan hanya terdapat 20.000 set AlQuran braile di Indonesia, sedangkan jumlah penyandang tunanetra muslim sekitar 1.500.000 orang. "Berdasarkan data dari Dinas Sosial Jateng, jumlah Alquran braile di Indonesia hanya 1,3 persen dari jumlah penyandang tunanetra muslim," katanya.
Sedangkan untuk Jawa Tengah, kata dia, jumlah Alquran braile tercatat hanya 500 set padahal terdapat 28.000 penyandang tunanetra yang ada di provinsi tersebut pada 2000-2009. Dia mengatakan mahalnya Alquran braile yang diperuntukkan bagi tunanetra menjadi salah satu kendala dalam ketersediaan fasilitas tersebut. "Untuk satu juz Alquran braile dikenakan harga Rp 50.000 sehingga total untuk satu set Alquran harganya bisa mencapai Rp 1.650.000," katanya.
Harga tersebut, lanjutnya, sangat berbeda jauh dengan Alquran biasa yang hanya sekitar Rp 20.000 hingga Rp50.000 per kitab. Untuk membantu ketersediaan Alquran braile bagi penyandang tunanetra, Come-Unity telah beberapa kali menyalurkan fasilitas tersebut, yang diawali dengan penyelenggaraan pendidikan dan latihan bagi penyandang tunanetra.
Dia mengatakan hingga saat ini pihaknya telah mendistribusikan 137 Alquran braile bagi penyandang tunanetra di Jawa Tengah setelah mereka yang menjalani diklat membaca Alquran braile Semarang. "Peserta diklat di Semarang ini juga ada yang berasal dari luar Jawa Tengah seperti Jawa Timur," katanya.
Dia berharap pemerintah memberikan subsidi kepada penyandang tunanetra agar mereka bisa membeli Alquran braile dengan harga terjangkau.