Senin 23 Aug 2010 07:44 WIB

Berbuka Puasa dengan Lilin dan Lampu Teplok

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Budi Raharjo

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG--Melewati puasa sepuluh hari pertama, umat Muslim di Lampung harus banyak bersabar menghadapi pasokan listrik yang kerap digilir. Pemadaman listrik bergilir ini terjadi sejak awal Maghrib hingga seusai shalat Tarawih hampir terjadi setiap hari.

Saat azan maghrib tiba, warga Muslim di Kota Bandar Lampung, sedang bersiap membatalkan puasa, tiba-tiba aliran listrik padam. Keluhan kepada PLN terus melontar dari warga. Terpaksa Ramadhan tahun ini berbuka puasa dengan lilin dan lampu teplok.

''Kalau orang kaya bisa hidupkan mesin genset. Tapi, rakyat biasa pasti pakai lilin atau lampu teplok, gelap-gelapan buka puasa,'' keluh Meda Damayanti, warga Kedaton, Bandar Lampung.

Listik padam ini, ternyata tidak hanya pada malam hari. Petang hari pun kerap terjadi, di saat ibu rumah tangga sedang menyiapkan menu berbuka puasa. ''Sepertinya, ini sduah jadi tradisi kalau Ramadhan pasti ada mati lampu,'' tutur Nurjannah, warga Way Halim.

Warga yang ingin melakukan shalat tarawih pun harus bergelap-gelapan dengan sinar lilin dan lampu teplok di dalam masjid kampung penduduk. Sebab, tak semua masjid menyediakan mesin genset. Apalagi, masjid atau mushala yang ada di pinggiran kota.

Pemadaman aliran listrik ini, sudah terjadi pada hari kedua puasa. Warga kota Bandar Lampung harus menerima kenyataan seperti bulan Ramadhan tahun sebelumnya. Kecaman terhadap Direktur PT PLN yang menjamin tidak ada pemadaman listrik bergilir lagi, ternyata tak terbukti.

Berdasarkan laporan warga maupun yang ada di jejaring sosial, hampir semua warga dari berbagai wilayah kota mengecam pemadaman listrik saat berbuka dan taraweh. Anto, warga Kemiling, menyesalkan dengan sikap PT PLN yang sebelumnya menjamin bahwa tidak akan terjadi pemadaman listrik selama puasa maupun pada bulan-bulan seterusnya. ''Di televisi, Dirut PT PLN Dahlan Iskan, menjamin tidak ada lagi pemadaman listrik bergilir, ini kami sesalkan,'' kritiknya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement