REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO--Harap berhati-hati jika Anda menempuh perjalanan mudik melalui jalur tengah (Tegal-Purwokerto-Banyumas-dst). Di wilayah ini, kata Humas Daop V PT KAI, Surono, masih terdapat 306 perlintasan yang tidak memiliki palang pintu. Dalam musim lebaran yang akan datang, perlintasan KA tak berpintu tersebut menjadi lokasi yang rawan terjadi kecelakaan.
''Perlintasan tak berpintu tersebut, tersebar di antara ruas jalur KA sejak dari Stasiun Prupuk Kabupaten Tegal hingga Stasiun Kutoarjo Kabupaten Purworejo. Juga di jalur Selatan mulai Stasiun Kroya hingga Banjarpatoman Jawa Barat,'' jelasnya.
Menurut dia, potensi kerawanan kecelakaan lalu lintas di perlintasan tak berpintu akan meningkat, karena arus kendaraan di musim Lebaran akan berlipat. Misalnya, perlintasaan yang tadinya hanya dilalui mungkin 10-50 kendaraan per hari, maka pada musim lebaran akan melonjak hingga beberapa kali lipatnya.
Sementara rangkaian KA yang berlalu-lalang di jalur rel KA wilayah Daop V, juga pada musim Lebaran terjadi peningkatan. Bila pada hari biasa hanya sekitar 80 rangkaian KA hilir mudik di jalur KA wilayah Daop V, maka pada musim lebaran ini akan meningkat hingga 100 rangkaian KA.
''Dengan peningkatan jumlah rangkaian KA yang berlalu-lalang, maka frekwensi KA yang melintas di setiap perlintasan juga meningkatan. Misalnya, yang semula KA melintas di perlintasan setiap 20 menit sekali, menjadi setiap 15 menit sekali,'' jelasnya.
Dalam kondisi peningkatan arus lalu lintas di jalur KA maupun di jalan rya, maka potensi kerawanan kecelakaan di perintasan tak berpintu menjadi meningkat. Surono sendiri memyebutkan, dari pendapataan yang pernah dilakukan pihaknya, dari 306 perlintasan KA tersebut, terdapat 45 perlintasan tak berpintu yang sagat rawan kecelakaan.
Titik sangat rawan tersebut, berada di ruas jalur KA sepanjang Kroya-Kebumen-Kutoarjo sebanyak 26 titik, ruas jalur KA antara Tegal-Prupuk sebanyak 10 titik, ruas jalur KA antara Prupuk-Purwokerto sebanyak 2 titik, ruas jalur KA antara Purwokerto-Kroya sebanyak 2 titik, dan ruas jalur KA antara Kroya-Banjarpatoman sebanyak 4 titik.
''Ke-26 titik perlintasan tersebut menjadi sangat rawa kecelakaan karena di sekitar perlintasan tersebut, terdapat pemukiman padat penduduk. Dengan demikian, perlintasan KA ini menjadi sangat ramai dilalui. Terlebih pada musim arus mudik atau balik lebaran,'' katanya.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Surono mengaku, pihaknya sebenarnya sudah memasag rambu-rambu untuk mengingatkan pengendara kendaraan bermotor yang akan melintasi perlintasan jalur KA.