Jumat 03 Sep 2010 01:58 WIB

Waspadai 26 Titik Rawan Longsor dan Banjir di Jalur Kereta

Rep: Muhammad Fakhruddin/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sedikitnya 26 titik lintasan Kereta Api (KA) di sepanjang jalur utara dan jalur selatan rawan bencana longsor dan banjir. Sehingga semua pihak harus waspada ketika akan melintasi jalur tersebut. "Titik-titik jalur lintasan Kereta Api memang masih ada yang rawan longsor terutama saat terjadi hujan dengan frekuensi yang tinggi," kata Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Tundjung Inderawan, Kamis (2/9).

Menurut Tundjung, jumlah titik lintasan rawan bencana longsor dan banjir masih sama dengan tahun lalu dan tersebar di beberapa daerah operasi. Antara lain, di daerah operasi KA di Cirebon misalnya, terdapat 5 titik rawan banjir, yakni di daerah lintasan Pabuaran, Jatibarang, Sindang Laut-Ciledug, Katanggungan-Songgom, dan Tanjung-Brebes.

Pada daerah operasi KA di Semarang terdapat 4 titik rawan banjir dan 2 titik rawan longsor, antara lain di daerah lintasan Gubug pada kilometer 32-33 dan di daerah Jambon pada kilometer 18-19.

Sedangkan pada jalur KA lintas selatan yang terdapat titik rawan bencana yakni di daerah operasi KA di Purwokerto. Rinciannya ada 3 titik lokasi rawan banjir yakni di Banjar, Kawungwetan-K.Kangkung dan Soka-Kebumen. Di daerah operasi KA di Purwokerto juga terdapat 4 titik lokasi rawan longsor yakni di Prupuk, Notog, Banjar, dan Tambak.

Terakhir, 4 titik lokasi rawan banjir terdapat di daerah operasi KA di Jember. Yakni, di daerah Probolinggo-Pasuruan, Jember, Kalibaru, Bondowoso-Situbondo.

Tundjung mengatakan, untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan , pihak PT KAI mengintensifkan pemantauan kondisi rel kereta api mulai H-10 sampai H+ 10 Lebaran. Pemantauan ini dilakukan dengan menggunakan loko pendeteksi kerawanan rel dan melalui juru periksa jalan (JPJ) yang bekerja setiap hari.

Jika dalam pemantauan itu ditemukan rel yang memiliki struktur tanah lembek maka petugas KA akan mengabarkan kepada pengendali KA agar berhati-hati saat melintas di jalur rawan tersebut. Selain itu, PT KAI juga telah memiliki sekenario alternatif pola operasi bila jalur tidak dapat dilalui.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement