REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Bagi pemudik yang melewati tol Kanci-Palimanan akan menemukan area istirahat sekitar kilometer 225. Tempatnya bersebelahan baik dari arah Palimanan-Kanci atau sebaliknya. Jika jalur normal, pemudik dari Jakarta menuju tempat istirahat itu menempuh waktu sekitar lima jam.
Di rest area atau tempat istirahat dari Kanci ke Palimanan terdapat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Tujuh kendaraan dapat sekaligus mengisi bahan bakar: tiga untuk truk dan bus, sisanya untuk mobil pribadi. Ratusan mobil dan truk dapat terparkir di tempat ini.
Namun, untuk mobil pribadi terdapat pembatasan. Di sebuah rambu parkir tertulis batas maksimal parkir mobil adalah dua jam. Lebih dari itu, mobil akan diumumkan melalui pengeras suara bahwa telah sampai ke batas akhir istirahat. ''Di hari mendekati lebaran mobil penuh,'' terang seorang petugas keamanan, Teguh Andrian.
Mobil-mobil yang datang kebanyakan dari Surabaya, Mojokerto, Jombang, Malang, Nganjuk, dan wilkayah-wilayah Jawa Tengah. Satu mobil memuat lebih dari lima orang. Anak-anak biasanya berlari-lari di depan rumah makan. Balita berjalan dituntun ibunya. Pasangan suami istri kerap berbelanja untuk perbekalan makanan dan minuman sepanjang perjalanan. ''Sekali belanja biasanya satu plastik besar,'' jelasnya.
Pemudik bisa berbaring atau duduk santai sambil menggerakkan badan di mushola yang mampu menampung sekitar 200 orang. Jika ingin berwudhu, maka tidak perlu khawatir, karena tempat wudhu bisa menampung 20 orang, sepuluh wanita, dan sepuluh lelaki. Kalau ingin makan, pemudik bisa menikmati hidangan masakan Padang atau sejumlah hidangan masakan Sunda-Jawa di food court.
Rest area yang memiliki fasilitas seperti itu, bahkan lebih lengkap lagi, berjumlah empat di sepanjang Tol Jakarta–Cikampek, dua di sebelah kiri dan dua lainnya di sebelah kanan jalan. Disana, pemudik bisa menikmati berbagai macam makanan, mulai berat hingga ringan. santapan Bakso Malang, bebek lombok hijau, nasi goreng, dan masih banyak lagi santapan yang menggoda lidah.
Di sekitar Tegal Karang, Indramayu, terdapat 11 pom bensin, namun tidak satupun memiliki rumah makan. Jika berhenti disana, pemudik hanya bisa buang air kecil atau sekedar shalat. Berbeda dengan Pantura, Subang, disana ada Sembilan Pom Bensin. Salah satunya memiliki restauran California Fried Chicken (CFC). Kemudian di SPBU Patokbeusi terlihat lapak-lapak dadakan di sebelah kiri dan kanannya. Mereka menjajakan minuman dan makanan ringan saja. Salah satu dari lima SPBU di Jatisari, Karawang, juga ada yang menyediakan restaurant CFC.
Jika letih sekali dan terpaksa mobil harus menepi maka pemudik bisa mencari pos pengamanan ketupat lebaran dimanapun. Di Cirebon misalkan terdapat sekitar 15 pos pengamanan yang tersebar di sejumlah titik. Di sekitar Indramayu terdapat 27 pos pengamanan dan 58 pos penjagaan lalu lintas.
Untuk Pantura wilayah Subang, Pos Pengamanan diantaranya terletak di Pasar Sukamandi, dan Pusakanagara. Sedangkan di Karawang, pos pengamanan tersebar di 23 titik. Di pos pengamanan terdapat tenaga medis dinas kesehatan setempat. Jika pusing, mual, atau terserang penyakit bisa langsung diperiksa sebagai tindakan awal. ''Silahkan saja istirahat di pos pengamanan kami,'' ujar Kepala Satuan Polisi Lalu lintas Polres Karawang, Ajun Komisaris Fill Ol Praja.
Rest area untuk sepeda motor juga ada khusus di Karawang. Letaknya di jalur alternative sepeda motor. Setelah melewati Tanjung Pura, Karawang, motor akan dialihkan ke kiri di pertigaan DPRD Karawang. Jalur alternatif yang ditempuh lebih dari 50 kilometer. Sepanjang itu ada tiga tempat istirahat. Pom bensin, bengkel, dan tempat untuk gelar tiker tersedia.
Tempat istirahat lainnya adalah rumah-rumah dan warung-watung makan di pinggiran jalan. Jika mengarah ke Kota Indramayu, pemudik dapat menikmati santapan hidangan serba hewan laut: ikan, udang, cumi, kepiting. Jumlahnya lebih dari sepuluh. Disana pemudik bisa menikmati santapan serba laut sambil merasakan semilir angin pantai utara sekaligus melihat ombak-ombak yang menghantam bebatuan pembatas laut dan darat