REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Peningkatan volume kendaraan sudah mulai terjadi sejak H-7 di Solo. Berdasarkan hasil pemantauan di depan Taman Satwa Taru Jurug, Jl Ir Sutami telah terjadi peningkatan kendaraan harian hingga 7.000 per jam. Jumlah tersebut meningkat dari normal sekitar 6.000 kendaraan per jam. “Pada tahun lalu (2009), sedikitnya ada 3,5 juta kendaraan yang melintas sejak H-7 hingga H-1 Lebaran, " jelas Kepala Dishub Solo, Yosca Herman Soedrajad.
Puncak kepadatan pemudik terutama di Terminal Tirtonadi, Yosca memprediksi akan terjadi pada H-2 Lebaran. Saat itu, diperkirakan sekitar 500 ribu penumpang akan masuk terminal terbesar Kota Solo tersebut, seperti tahun lalu. “Anak sekolah sudah libur pada H-5, kemungkinan masa puncak arus mudik pada H-2, Lebaran," tambahnya.
Untuk mengantisipasi kepadatan penumpang, pihak Dishub telah membuat jalur alternatif bagi pemudik. Jalur alternatif dari arah barat (Jakarta-Semarang-Yogya) melewati simpang tiga Faroka, simpang jajar, Jalan Adisucipto, ke jalan Ki Mangunsarkoro, Jalan Sumpah pemuda, kemudian masuk Jl. Ahmadi dan menuju ringroad ke arah Madiun atau Surabaya. Sementara untuk jalur alternative dari arah barat menuju Sukoharjo atau Wonogiri akan melewati Jl.Slamet RIyadi, Jl Muwardi, ke Simpang Gendengan kemudian masuk Jl. Slamet Riyadi menuju jalan Bayangkara. Setelah itu masuk ke Jl.Yos Sudarso menuju arah Wonogiri. Disinggung terkait pengalihan arus, Yosca mengatakan akan kondisional tergantung kepadatan jalan.