REPUBLIKA.CO.ID,BANYUMAS -- Para pemudik mulai banyak memasuki wilayah Banyumas. Mereka masuk ke wilayah ini, melalui berbagai sarana transportasi. Dari pemantauan di Stasiun Besar Purwokerto, Ahad (5/9), untuk sarana transportasi KA, setiap KA yang datang dari Jakarta dan tiba di stasiun Purwokerto, selalu dijejali para penumpang.
Untuk KA yang memiliki tujuan akhir Cilacap dan Purwokerto seperti KA Purwojaya, gerbong kereta yang tadinya penuh sesak, langsung kosong begitu KA berhenti di stasiun Purwokerto. Namun untuk KA jurusan Jakarta Kutoarjo, Yogyakarta atau Surabaya, penumpang tetap penuh meski telah menurunkan sebagian penumpangnya di Purwokerto.
Wakil Kepala Stasiun Purwokerto, Kuscahyono, mengaku jumlah penumpang dari Jakarta menuju berbagai kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur memang terjadi peningkatan. Peningkatan ini, menurutnya, sudah berlangsung sejak Sabtu (4/9).
''Hampir semua jenis KA mengalami peningkatan jumlah penumpang. Untuk KA eksekutif, hampir 100 persen kursinya tersisi penuh. Sedangkan untuk KA bisnis dan ekonomi, semua tempat duduk terpenuhi bahwa jumlah penumpang yang tidak mendapat tempat duduk mencapai 2 persen,'' katanya.
Dia memperkirakan, jumlah penumpang mudik ini akan terus meningkat hingga H-1 menjelang lebaran. ''Saya kira, puncak arus mudik dengan menggunakan KA ini akan terjadi antara H-3 hingga H-1 menjelang lebaran,'' tambahnya.
Sementara dari pemantauan di jalan raya utama yang melintas di wilayah Banyumas, sejumlah kendaraan pribadi berupa sepeda motor dan mobil pribadi yang menjadi khas pemudik, sudah mulai terlihat melintas. Seperti di jalur utama selatan di Desa Rawalo Kecamatan Rawalo, sejumlah sepeda motor bernomor polisi B (Jakarta) atau D (Bandung) yang terlihat kotor karena kehujanan di sepanjang jelan, sudah banyak terlihat melintas.
Sepeda motor ini, biasanya ditumpangi berbonceng oleh satu keluarga. Yakni, suami-isteri dengan anak balita di tengah atau didepan pengemudi. Selain dipadati penumpang, juga ada barang-barang berupa tas besar yang diselipkan di antara penumpang.
Untuk kendaraa roda empat, juga sudah mulai banyak terlihat kendaraan pribadi yang khas menjadi asesoris pemudik. Hal ini tak hanya bisa dilihat dari plat nomor polisi kendaraannya yang dari luar kota. Tapi juga karena kondisi kendaraan yang kotor karena menempuh perjalanan jauh, serta bagian atas kendaraan yang dipenuhi bagasi.
Dari pemantauan di sepanjang jalur selatan wilayah Banyumas, beberapa ruas yang berpotensi terjadi kemacetan sudah dibuat penyekat untuk memisahkan dua jalur yang berbeda arah. Seperti di pintu perlintasan KA di Sumpyuh, sepanjang jalur dari arah barat dan timur perlintas, dibuat sekat pemisah yang cukup panjang hingga 1 kilometer. Dengan adanya penyekat ini, maka saat perlintasan ditutup karena ada KA yang akan melintas, tak ada lagi kendaraan yang menyerobot di jalur lain yang seringkali menyebabkan kemacetan.