Rabu 04 Aug 2010 23:13 WIB

Ta'mir Istiqlal: Puasa, Latihan Keseimbangan Lahir & Batin

Rep: Ina Febriani/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Alangkah bahagianya orang muslim yang masih diberikan kesehatan dan kesempatan oleh Allah untuk kembali bertemu bulan suci Ramadhan serta menjalani ibadah puasa. Tak sekedar menjalani ibadah puasa, puasa pada ialah bentuk keseimbangan lahir dan bathin, demikian ungkapan kepala bidang ta'mir Masjid Istiqlal, K.H Adnan Harahap, Senin (2/8).

"Puasa itu adalah keseimbangan lahir, juga bathin," ungkapnya. Maksud dari keseimbangan lahir dan bathin ialah karena dalam kondisi berpuasa, umat muslim dilatih menyeimbangkan kondisi tubuh, perasaan, pencernaan hingga jiwa dan hati.

"Puasa, jika betul-betul dilaksanakan, dihayati maknanya, maka akan melahirkan keseimbangan hakiki dan menjadi manusia yang sebenar-benarnya," papar Adnan. Keseimbangan itu, menurut Adnan, akan menghadirkan pencernaan, hati, jiwa yang bersih. Mereka yang memiliki semua itu akan selalu merindukan kehadiran Ramadhan.

Berbeda dengan orang yang tak suka dengan datangnya bulan puasa, menurut Adnan, orang tersebut tidak senang menyambut ramadhan. "Jadilah orang yang doyan makan, tapi suka puasa. Jangan menjadi orang yang suka makan tapi tidak suka berpuasa," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement