Selasa 24 Aug 2010 03:33 WIB

Selama Ramadhan Keraton Yogya Kebanjiran Wisatawan Asing

Rep: Neni Ridarineni / Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Biasanya di bulan Ramadhan Keraton Yogyakarta mengalami 'paceklik' karena sepi pengunjung. Namun di bulan Ramadhan kali ini, justru Keraton Yogyakarta ramai pengunjung, baik di hari Ahad maupun hari biasa.

''Kondisi bulan Ramadhan tahun ini lain dengan tahun-tahun sebelumnya. Sekarang kami kebanjiran wisatawan asing karena kebetulan di Eropa sedang musim panas,'' ujar Pegawai Bagian Ticketing, Cici, di Tepas Pariwisata Keraton Yogyakarta, Senin (23/8). Namun untuk wisatawan domestik sangat sedikit. ''Saya malu untuk mengatakan jumlahnya, karena sangat sedikit,' 'tutur dia.

Sekarang jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke keraton Yogyakarta rata-rata 200 orang per hari, sedangkan hari-hari biasa di bawah itu jumlahnya. Lonjakan jumlah wisatawan asing tersebut mulai tampak sejak bulan Juli. Mereka berasal dari Belanda, Prancis, Jerman, Amerika Serikat, dan ada pula yang dari Benua Asia. Mereka datang secara perorangan maupun rombongan.

Selama bulan Ramadhan keraton Yogyakarta buka setiap hari pada pukul 08.30-12.30. Tiket masuk keraton Yogyakarta untuk wisatawan asing sebesar Rp 12.500 dan mereka akan ditemani oleh 'guide' yang sudah mahir berbahasa asing. Di keraton sendiri ada sekitar 60 guide dan kebanyakan guide untuk wisatawan mancanegara, sedangkan guide wisatawan domestik hanya ada 23 orang.

Untuk mengelilingi komplek Keraton Yogyakarta membutuhkan waktu sekitar 30-45 menit, tergantung minat wisatawan. Minat para wisatawan mancanegara terhadap keraton berbeda-beda, ada yang menyukai museum batik keraton, museum gambar, dan sebagainya.

Dari pengamatan Republika, para wisatawan asing tersebut tampaknya menghormati mereka yang berpuasa di Keraton Yogyakarta. Tak ada yang tampak makan atau minum selama berada di keraton.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement