Kamis 21 Apr 2022 06:00 WIB

Doa buka Puasa di Rumah Orang Lain

Jangan lupa baca doa saat buka puasa di rumah orang lain.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Doa buka Puasa di Rumah Orang Lain. Foto:  Berdoa (Ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Doa buka Puasa di Rumah Orang Lain. Foto: Berdoa (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Selama bulan suci Ramadhan, terkadang kaum muslimin singgah ke rumah orang lain, baik teman maupun saudaranya untuk berbuka puasa. Dan ada doa yang bisa dilafadzkan ketika berbuka puasa di rumah orang lain.

Dikutip dari buku Fikih Puasa untuk Anak oleh Muhammad Abduh Tuasikal, berikut doa yang dapat diucapkan:

Baca Juga

أفْطَرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُونَ؛ وَأكَلَ طَعَامَكُمُ الأَبرَارُ، وَصَلَّتْ عَلَيْكُمُ المَلاَئِكَةُ 

“AFTHORO ‘INDAKUMUSH SHOO-IMUUNA WA AKALA THO’AMAKUMUL ABROOR WA SHOLLAT 'ALAIKUMUL MALAA-IKAH." 

Artinya: "Orang-orang yang berpuasa berbuka di tempat kalian, orang-orang yang baik menyantap makanan kalian dan malaikat pun mendoakan agar kalian mendapat rahmat).” (HR Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad)

Adapun Ramadan adalah bulan diturunkannya Alquran. Apabila Ramadan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu. Karenanya umat bersemangat melakukan kebaikan di bulan Ramadan, sedangkan maksiat berkurang.

Bulan Ramadan juga bulan penuh rahmat, ampunan, dan banyak yang dibebaskan dari neraka. Doa di bulan Ramadan mudah dikabulkan.

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement