Jumat 22 Apr 2022 13:39 WIB

Potensi Kemacetan Saat Mudik di Rest Area Tol Semarang-Solo Diantisipasi

Potensi kemacetan saat mudik di rest area Tol Semarang-Solo sudah diantisipasi.

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Bilal Ramadhan
Kepadatan arus lalu lintas di ruas Tol Semarang- Solo pada saat arus mudik. Potensi kemacetan saat mudik di rest area Tol Semarang-Solo sudah diantisipasi.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Kepadatan arus lalu lintas di ruas Tol Semarang- Solo pada saat arus mudik. Potensi kemacetan saat mudik di rest area Tol Semarang-Solo sudah diantisipasi.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN — Satlantas Polres Semarang telah memenyiapkan cara bertindak dalam mengantisipasi tingginya aktivitas pengunjung Rest Area KM 429 A ruas tol Semarang-Solo di Ungaran, Kabupaten Semarang.

Kasatlantas Polres Semarang, AKP Rendi Johan Prasetyo mengatakan, Jajaran Satlantas Polres Semarang sudah melakukan pemetaan terkait dengan potensi kerawanan pada saat arus balik Lebaran 1443 Hijriah nanti.

Baca Juga

Khusus untuk Rest Area 429 A dengan berbagai fasilitasnya tentu akan mengundang orang (pengguna jalan tol) untuk berkunjung. “Maka kami telah menyiapkan beberapa alternatif solusi yang akan kita ambil,” kata Rendi saat dikonfirmasi di Rest Area KM 429 A, Jumat (22/4/2022).

Pertama, jelasnya, mengoptimalkan pengaturan parkir di dalam kawasan rest area. Satlantas Polres Semarang bakal berkoordinasi aktif dengan pengelola Rest Area 429 A agar menambah jumlah petugas keamanan serta petugas yang mengatur dan mengelola parkir di dalam rest area.

Selain itu mengimbau agar pengelola rest area ini untuk melakukan kanalisasi atau pembagian terkait dengan pengunjung yang akan menikmati fasilitas rest area menjadi dua bagian, yakni fasilitas makan, minum dan istriahat serta fasilitas bagi mereka yang akan parkir sejenak untuk mengantri BBM.

Termasuk mengoptimalkan ruang/ lahan kosong serta tempat parkir kendaraan sumbu tiga (truk) untuk area parkir cadangan, dengan sarana koordinasi dan komunikasi menggunakan walki talkie.

Sehingga akan menambah kapasitas ruang parkir yang ada. “Secara teknis, kita mengoptimalkan satuan ruang parkir dan bagaimana pengelolaan dari internal rest area, agar dapat mendukung rekayasa lalu lintas yang ada di luar rest area,” jelasnya.

Rendi juga menjelaskan, saat diberlakukan rekayasa one way (satu arah) dari KM 47 sampai dengan KM 414 (GT Kalikangkung), maka diprediksi akan ada peningkatan aktivitas di dalam jalan tol dalam Kota Semarang dan sekitarnya.

Karena akan terjadi pertemuan arus lalu lintas one way dengan arus lalu lintas aktivitas masyarakat yang diperkirakan juga meningkat. Tentu saja ini akan memberikan imbas kepada  rest area KM 429 A maupun jaringan jalan di sekitarnya.

“Karena rest area KM 429 A merupakan rest area pertama yang akan dikunjungi para pemudik, setelah mereka keluar dari gerbang terakhir pemberlakuan rekayasa one way,” tegasnya.

Maka jika terjadi lonjakan volume kendaraan yang signifikan akan dilakukan rekayasa contra flow pola 3:1 dengan prioritas jalur A (dari arah Jakarta ke Surabaya) dan mengambil satu lajur dari jalur B (arah sebaliknya) mulai dari KM 427 sampai degan KM 430.

Harapannya akan bisa memberikan ruang yang cukup untuk sirkulasi keluar masuk pengunjung di dalam rest area KM 429 A maupun sirkulasi kendaraan yang akan langsung menuju ke arah Solo.

Di sisi lain, menjelang pintu masuk Rest Area KM 429 A juga akan ditempatkan Tim Urai Kemacetan bersama petugas PT TMJ. Kebijakan contra flow, msih jelas Rendi, sifatnya situasional dengan melihat perkembangan situasi di lapangan, termasuk koordinasi dengan Ditlantas Polda Jawa Tengah yang memonitor pergerakan lalu litas dari arah Jakarta.

Sehingga pergerakan arus lalu lintas dalam tol dapat dimonitor mulai dari GT Cikarang Utama, Palimanan dan seterusnya hingga GT Kalikangkung. "Ketika terpantau progres pergerakan lalu lintas yang melitas dari entry gate ruas Semarang-Solo (GT Banyumanik) melonjak, maka jalur arah menuju Rest Area KM 429 maka dipastikan bakal terjadi peningkatan dan rekayasa contra flow akan disiapkan,” tambahnya.

“Demikian pula ketika antrean kendaraan yang keluar masuk dari rest area KM 429 A mengakibatkan perlambatan, antrian hingga kemacetan, maka sebelum ekornya sampai di GT Banyumanik (KM 420), contra flow akan segera kita lakukan,” tandas Rendi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement