REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Indonesia benar-benar selektif dalam mengirimkan atletnya ke SEA Games Vietnam 2022 yang akan digelar 12-23 Mei mendatang. Hanya yang berpeluang merebut medali saja yang dikirim ke ajang multi event terbesar Asia Tenggara tersebut.
Ketua Tim Review SEA Games 2022 Prof. DR. Moch. Asmawi saat acara dialog dan diskusi dengan insan media Jumat (22/4/2022) di Jakarta mengatakan kalau atlet yang dikirim secara data seharusnya akan membawa pulang medali.
"Kalau saat di SEA Games 2019 Filipina banyak atlet yang kalah di babak awal. Di Vietnam nanti seharusnya tidak ada yang kalah di babak awal. Kita sudah baca dengan data dan kondisi yang ada seharusnya semua atlet yang dikirim bisa meraih medali." ujar Asmawi.
Kali ini, lanjut Asmawi, ada tim review yang bertugas menilai siapa atlet yang layak dikirim. "Kami mendapat rekomendasi dari KONI selaku pembina, kemudian kami panggil cabornya. Setelah itu kami berdiskusi dengan Kemenpora. Hasilnya kami rekomendasikan ke KOI," ungkapnya.
Berdasarkan data yang ada, untuk 13 Cabor yang masuk DBON yang berpeluang medali emas, perak dan perunggu dikirim ke Vietnam. Sedangkan cabor di luar DBON hanya yang berpeluang emas dan perak saja yang dikirimkwn."
Esport dan Vovinam, meski tidak digelar di Asian Games dan Olimpiade, menurut Asmawi diberangkatkan karena potensi perak dan emas. Untuk jumlah atlet yang banyak Esport 38 dan Vovinam 10, itu karena kebutuhan timnya. "Esport banyak nomor tim dan beregu. Mereka potensi emas, demikian juga dengan vovinam."
Menurut Asmawi, yang menjadi basis data tim review adalah hasil SEA Games sebelumnya serta kejuaraan internasional bergengsi."Kalau kejuraan internasional yang tidak bergengsi tidak kami ambil. Juara PON bukan patokan bisa berangkat SEA Games. Kami lihat dulu datanya, jika dibanding dengan pesaing negara lain masih jauh, tidak akan kita kirim. Ada juara PON yang tidak kita kirim karena berdasarkan data hasil kejuaraan internasional junior dia masih jauh nilainya dari pesaing di Asia Tenggara, jelas Asmawi."
Asmawi tidak menyebut nama atlet tersebut, tapi sepertinya ini mengarah pada pesenam asal Lampung Sutjiati Narendra yang ingin berangkat walau dengan jalur mandiri. Pesenam yang beribu warga Amerika Serikat ini ingin membela Merah-Putih. Namun kuota senam hanya terbatas untuk empat atlet.