Sabtu 23 Apr 2022 15:13 WIB

Zelenskyy: Setelah Ukraina, Rusia Incar Negara Lain

Rusia diduga tak berencana menghentikan serangan di Ukraina dalam waktu dekat.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Foto: AP/Ukrainian Presidential Press Off
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memperingatkan bahwa invasi Rusia ke negaranya hanya sebagai awal. Moskow memiliki rencana merebut negara-negara lain.

Peringatan itu disampaikan Zelenskyy setelah seorang jenderal Rusia mengatakan negaranya menginginkan kendali penuh atas Ukraina selatan. "Semua negara yang, seperti kami, percaya dengan kemenangan hidup atas kematian harus bertempur bersama kami. Mereka harus membantu kami, karena kami yang pertama dalam barisan. Dan siapa akan jadi berikutnya?" kata Zelenskyy dalam video, Jumat (22/4/2022) malam.

Baca Juga

Rustam Minnekayev, wakil panglima distrik militer pusat Rusia, seperti dikutip kantor-kantor berita Rusia mengatakan kendali penuh atas Ukraina selatan akan memberi Moskow akses ke Transnistria, pecahan Moldova yang diduduki Rusia di wilayah barat. Jika itu terjadi, seluruh garis pantai Ukraina akan dikuasai dan pasukan Rusia akan mampu bergerak ratusan mil ke arah barat dari posisi saat ini, melewati Mykolaiv dan Odesa, kota-kota besar di pesisir Ukraina.

Pernyataan itu menjadi salah satu informasi paling rinci tentang ambisi Moskow di Ukraina. Pernyataan itu mengindikasikan mereka tak berencana menghentikan serangannya di sana dalam waktu dekat.

Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan di Twitter bahwa komentar Minnekayev menunjukkan Rusia tak lagi menyembunyikan maksudnya. Moskow, kata Kemhan, kini mengakui bahwa sasaran perang 'fase kedua' bukanlah kemenangan atas mitos Nazi, tapi sekadar menduduki wilayah timur dan selatan Ukraina.

Kementerian luar negeri Moldova mengatakan pihaknya telah memanggil duta besar Rusia pada Jumat untuk menyatakan keprihatinan mendalam tentang komentar sang jenderal. Moldova bersikap netral, kata Kemlu.

Negara itu bulan lalu mengajukan diri bergabung dengan Uni Eropa, menegaskan niat mengarah ke Barat yang dipercepat oleh invasi Rusia. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jalina Porter mengatakan Washington mendukung penuh kedaulatan Moldova.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak berkomentar ketika ditanya apakah Rusia telah memperluas sasaran operasinya dan bagaimana Moskow melihat masa depan politik di selatan Ukraina. Militer Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah meningkatkan serangan di sepanjang garis depan wilayah timur dan berusaha menyerang wilayah Kharkiv, sebelah utara dari target utamanya, wilayah Donbas.

Komando militer Ukraina di selatan dan timur mengatakan mereka telah menahan 11 serangan Rusia, menewaskan 130 tentara dan menghancurkan 12 tank dan 27 kendaraan lapis baja mereka. Kemhan Rusia mengatakan pasukannya telah merebut depot senjata besar di Kharkiv dan menghantam puluhan target di wilayah Donetsk dan Kharkiv pada Jumat, dilansir dari Reuters, Sabtu (23/4/2022).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement