Ahad 24 Apr 2022 06:03 WIB

Keutamaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar

Keutamaan lailatul qadar dan nuzulul quran dijelaskan oleh pakar Alquran PPIQ.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Keutamaan Nuzul Alquran dan Lailatul Qadar. Foto: Pengasuh Pondok Pesantren Integrasi Quran (PPIQ)-368, Bandung, KH Iskandar Mirza
Foto: Istimewa
Keutamaan Nuzul Alquran dan Lailatul Qadar. Foto: Pengasuh Pondok Pesantren Integrasi Quran (PPIQ)-368, Bandung, KH Iskandar Mirza

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar merupakan peristiwa penting di bulan Ramdhan. Pengasuh Pondok Pesantren Integrasi Quran (PPIQ)-368, Bandung, KH Iskandar Mirza, mengatakan, setidaknya ada dua moment yang terkesan serupa tapi tak sama dalam sudut pandang ulama.

"Yaitu peristiwa Nuzul Alquran dan Lailatul Qodar," Kata KH Iskandar Mirza saat dihubungi Republika belum lama ini.

Baca Juga

Pertanyannya, apakah kedua istilah tersebut memiliki perbedaan secara istilah.?

KH Iskandar Mirza menyampaikan, ulama membedakan dua peristiwa di atas. Nuzul Alquran adalah peristiwa di mana Alquran diturunkan secara mutawatir (berangsusr-angsur) kepada Rasulullah saw di Gua Hira, seperti sebagaimana yang dipahami oleh masyarakat luas dengan turunnya 5 ayat pertama dalam surah al-‘Alaq.

"Mayoritas ulama mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi pada tanggal, 17 Ramadhan tahun ke-41 Hijriyah berdasarkan hadist Ibnu Mas’ud. Namun ada juga yang berpendapat pada tanggal, 24 Ramadhan, namun yang masyhur adalah pendapat pertama," ujarnya.

Adapun Lailatul Qodr adalah peristiwa di mana Alquran diturunkan Allah SWT dari Lauh al-Mahfudz (bal huwa qur’an al majid fii lauh al mahfudz) dalam semalam (jumlatan wahidah) ke langit bumi (bait al izzah). Namun bukan langsung kepada Rasulullah melainkan hanya sampai di langit bumi. Dengan dua perbedaan moment diatas, setidaknya ummat menjadi paham perbedaan antara nuzul Alquran dan Lailatul Qadar.

Master Trainer di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Motivasi Spiritual Qurani (MSQ) ini mengatakan, ada enam keutamaan malam lailatul Qodr jika ditinjau dari isi ayat yang terkandung dalam surah al-qodr itu sendiri. Di antaranya

Pertama, malam itu adalah malam dimana al-quran secara utuh (jumlatan wahidah) diturunkan dari lauh al-mahfudz menuju baitul izzah (ke langit bumi).

Kedua, malam itu disebut malam penuh dengan keberkahan, karena pada malam itu orang-orang yang mengimani puasa romadhon dan bangun di malam hari akan mendapatkan ampunan Allah SWT dari dosa-dosanya terdahulu.

Ketiga, malam itu adalah malam terbaik dari seribu bulan, yang secara dengan kebaikan selama 82 tahun.

Keempat, pada malam itu terjadinya penyatuan dua ruh, yaitu ; ruh dalam arti energitas spiritual al-quran itu sendiri, sebagaimana firman Allah SWT yang tertera dalam ayat “Wakadzaalika awhaina ilaka ruhan min arina.” Maksud ar-ruh di sini adalah Alquran.

"Ruh dalam makna lainnya dimaksudkan adalah nama lain dari malaikat (ruh al amien)," katanya.

Di mana dalam surah al-Qadr ayat 4, Allah SWT berfirman, “Tanazzalul malaaikatu,” dalam ayat lain Allah menggunakan kata tatanazzalu. Misalnya, dalam surah Fussilat ayat 30, “Innalladziina qaaluu rabbunallahu tsummas taqaamu tatanazzalu ‘alaihimu al-malaaikah.”

Kata tatanazzalu dalam surah Fussilat itu menggambarkan, turunnya para malaikat terjadi setiap saat.

Hal itu berbeda daripada tanazzalu dalam surah al-Qadr. Dihapusnya Huruf “ta” dalam surah Fussliat menunjukkan makna, kejadian tersebut tidak terjadi setiap waktu, melainkan hanya setahun sekali.

 

Pada saat yang sama, tanazzalu menggambarkan kondisi di mana para malaikat datang secara bersamaan memenuhi langit dan bumi sehingga penuh sesak, hingga cahaya tak dapat tembus. Sekiranya pada malam itu kita diberi kemampuan untuk melihat pemandangan tersebut, niscaya kita akan merasa sesak.

"Sebab, para malaikat itu datang berduyun-duyun sampai ke langit dunia, “yarkabu ba’dhuha ba’dha hatta washala ila as-samaai ad-dunya”.

Kelima, pada malam itu, taqdir dan ketentuan nasib seluruh makhluq bumi ditetapkan baik-buruknya.

Keenam, Pada malam itu, mereka yang mengimani dan bersungguh-sungguh menggapai kemuliaan malam lailatul qodr diberikan jaminan keselamatan dunia-akhirat oleh Allah SWT.

 

Adapun Amaliyah yang dapat dilakoni selama munajat Lailatul Qodr antara lain ; 1- Membaca dan mengkhatamkan al-quran yang menjadi amaliyah utama dan terutama bagi orang-orang yang berpuasa romadhon. 2- I’tikaf dengan maksud meninggalkan semua urusan-urusan duniawi menuju amalan ukhrowi. 3- Qiyam al-Lail, sholat malam berupa sholat tahajjdud 4- Memperbanyak Sholat Taubat 5- Memperbanyak berdzikir dengan membaca beristighfar, 6- Berdo’a “Allahumma innak ‘afuwwun kariimun tuhibbu al-afwa fa’fu ‘anni”. 7- Memohon ampunan untuk dosa diri dan kedua orang tua.

Hikmah Munajat Lailatul qodr antara lain ;

1. Dapat menumbuhkan sikap optimisme dalam diri dan meyakini bahwa ampunan Allah SWT jauh lebih luas dari dosa-dosa yang dilakukan manusia.

2. Dapat menumbuhkan kesungguhan dan keseriusan dalam menjalankan ibadah-ibadah romadhon, karena begitu banyaknya amalan-amalan pemusnah dosa penumbuh pahala di bulan romadhon.

3. Melahirkan sifat evaluatif (muhasabah) atas semua khilaf dan salah yang pernah dilakukan baik sengaja maupun tidak sengaja.

4. Melemahkan syahwat syaithoni dan hewani yang selama ini menggerogoti keimanan

5. Menguatkan mental spiritual diri, sehingga memiliki kemampuan mencegah segala yang dilarang dan mampu menjalankan semua yang diperintahkan (mental taqwa).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement