REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama bulan suci Ramadhan sakit perut merupakan keluhan umum. Perubahan pola makan tampaknya memperburuk masalah ini.
Untuk mengatasi masalah sakit perut terus-menerus, sumbernya perlu ditentukan. Setelah sumbernya diidentifikasi, obat-obatan tertentu yang diresepkan oleh dokter dapat meredakan rasa sakit.
Beberapa makanan dan teh herbal dapat membantu untuk sementara waktu. Dengan masalah sakit perut dan nyeri, penting untuk mewaspadai gejala dan kondisi tertentu, seperti pendarahan, penurunan berat badan, penyakit kuning, kehilangan nafsu makan, merasa seperti ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokan, cepat kenyang atau anemia. Jika timbul gejala ini, segera berkonsultasi dengan dokter.
Profesor di Departemen Gastroenterologi Rumah Sakit Memorial Kayseri Mustafa Kaplan menjelaskan alasan ketidaknyamanan dan metode pengobatannya, dilansir di Daily Sabah, Ahad (17/4/2022).
Makan sahur dan berbuka
Perubahan jumlah makan dan waktu makan yang berbeda selama Ramadhan dapat menyebabkan masalah perut.
Pada sahur dan buka puasa, kita harus berhati-hati mengonsumsi makanan yang ringan dan tidak melelahkan perut, tetapi membuat Anda kenyang. Penting juga untuk menerapkan metode memasak yang tepat, makan secara perlahan, dan memantau asupan hidrasi.
Namun, terlepas dari semua tindakan pencegahan, sakit perut mungkin tidak hilang. Sangat penting untuk mendapatkan bantuan ahli jika hal tersebut terjadi.