Selasa 26 Apr 2022 21:48 WIB

Pelni Kupang Siapkan 11 Armada untuk Arus Mudik

11 kapal Pelni itu adalah lima kapal penumpang dan sisanya adalah kapal perintis.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Anak buah kapal naik ke atas kapal (ilustrasi). PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Kupang menyiapkan 11 armada kapal penumpang untuk melayani masyarakat di Nusa Tenggara Timur selama liburan Idul Fitri 1443 Hijriah.
Foto: ARNAS PADDA/ANTARA
Anak buah kapal naik ke atas kapal (ilustrasi). PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Kupang menyiapkan 11 armada kapal penumpang untuk melayani masyarakat di Nusa Tenggara Timur selama liburan Idul Fitri 1443 Hijriah.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Kupang menyiapkan 11 armada kapal penumpang untuk melayani masyarakat di Nusa Tenggara Timur selama liburan Idul Fitri 1443 Hijriah.

"Jumlah kapal total semuanya masih tetap sama yakni 11 unit baik kapal perintis maupun kapal penumpang," kata Kepala Cabang Pelni Kupang Syafran di Kupang, Selasa (26/4/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, 11 kapal Pelni itu terdiri atas lima kapal penumpang dan sisanya adalah kapal perintis yang selama ini sudah melayani masyarakat di NTT. Lima kapal penumpang itu adalah KM Umsini, KM Awu, KM Bukit Siguntang, KM Wilis, serta KM Sirimau yang selama ini sudah melayani penumpang di NTT. Sementara itu enam kapal perintis itu adalah Sabuk Nusantara 67, Sabuk Nusantara 87, Sabuk Nusantara 28, Sabuk Nusantara 108, Sabuk Nusantara 90, dan Sabuk Nusantara 104.

Sampai sejauh ini, ujar Syafran, arus mudik di NTT belum terlihat jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19. "Terakhir KM Umsini yang tiba pada Ahad (24/4/2022) yang mengangkut pemudik 400 orang. Padahal bisanya bisa mencapai 2.000 penumpang," ujar dia.

Terkait tiket kapal Pelni untuk mudik ujar dia, calon penumpang bisa membelinya secara daring tetapi juga bisa langsung secara manual di loket penjualan tiket. Para calon pemudik yang ingin menggunakan kapal Pelni diharapkan sudah menerima vaksin dosis ketiga atau vaksin dosis penguat sehingga bisa diizinkan untuk berlayar.

"Tetapi jika baru satu kali maka harus menunjukkan hasil tes PCR, lalu yang sudah vaksin kedua cukup tes cepat antigen," tambah dia.

Ia mengatakan penumpang tetap harus mematuhi protokol kesehatan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement