Kamis 28 Apr 2022 15:05 WIB

Polisi Peru Usir Masyarakat Adat dari Lokasi Tambang Milik China

Masyarakat adat imenuntut kembali warisan tanah leluhur mereka.

Red: Teguh Firmansyah
Peta Peru
Foto: lonelyplanet.com
Peta Peru

REPUBLIKA.CO.ID, LIMA -- Polisi Peru menegaskan pada Rabu bahwa mereka telah mengusir masyarakat adat yang mendirikan kamp di dalam tambang terbuka raksasa milik perusahaan tambang tembaga Las Bambas MMG. Masyarakat adat memaksa perusahaan milik China itu berhenti beroperasi.

Perusahaan Las Bambas, yang dimiliki oleh MMG Ltd China, memasok 2 persen dari tembaga global dan terpaksa menghentikan produksi tembaga seminggu  lalu karena protes tersebut. Penduduk komunitas adat Fuerabamba memasuki tambang itu pada 14 April dan menuntut untuk mengambil kembali apa yang mereka katakan sebagai tanah leluhur mereka.

Baca Juga

"Dengan tetap menghormati hak asasi manusia, 676 petugas polisi dari wilayah Apurimac telah memulihkan 100 persen tanah milik Las Bambas yang telah diduduki," kata polisi di Twitter.

"Tiga orang terluka akibat pendudukan secara paksa tersebut, kata pihak berwenang."