Sebuah studi mengungkapkan seorang atlet tetap harus makan tiga kali setiap hari, yang mana hal tersebut memiliki kemungkinan berubah selama bulan puasa.

Menariknya, seorang atlet dapat mempertahankan kemampuan mereka dalam melakukan berbagai jenis olahraga selama Ramadhan, dengan memastikan hidrasi dan nutrisi yang tepat di makan malam.

Dilansir di Khaleej Times, Kamis (28/4), seorang ahli diet klinis di Rumah Sakit Thumbay Fujairah, Javeria Qureshi, membagikan beberapa tips olahraga dan olahraga selama Ramadhan.

Pertama, ia menyarankan untuk membagi porsi makanan secara merata dalam periode Sahur, Buka Puasa dan non-puasa, serta minum dua sampai tiga liter air. Ia mengingatkan atlet agar tidak terlalu banyak mengonsumsi minuman berkafein karena bisa kehilangan kadar air dan garam dalam tubuh.

Kedua, ia mengimbau agar memastikan diri mendapatkan cukup asupan karbohidrat kompleks, seperti pilihan gandum utuh untuk makanan bertepung (sereal gandum utuh, roti gandum utuh, dan nasi merah atau nasi basmati, chapatti gandum utuh).

Di sisi lain, Qureshi menyarankan atlet untuk menambahkan makanan berserat tinggi yang secara perlahan melepaskan energi. Bahan makanan ini termasuk biji-bijian, barley, oat, millet, serta kacang-kacangan.

Terakhir, makanan kaya protein harus menjadi bagian dari santapan untuk memastikan mendapatkan cukup protein sepanjang hari. Sumber protein bisa didapat dari daging, ikan, telur, kacang-kacangan, lentil biji-bijian, atau alternatif vegetarian.

Tidak ketinggalan, dalam pola makan atau diet ia mengingatkan untuk selalu menambahkan buah-buahan dan sayuran. 

Sumber:

https://www.khaleejtimes.com/ramadan/ramadan-diet-nutrition-for-athletes?_refresh=true