Kamis 28 Apr 2022 15:27 WIB

Pertemuan AS-ASEAN Berlangsung 12-13 Mei

Pertemuan ASEAN-AS seharusnya digelar pada akhir Maret lalu.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Pertemuan pimpinan ASEAN. Pertemuan Tingkat Tinggi ASEAN-Amerika Serikat (AS) telah dikonfirmasi akan berlangsung pada 12-13 Mei 2022 di Washington, AS.
Foto: EPA-EFE/AN KHOUN SAMAUN
Pertemuan pimpinan ASEAN. Pertemuan Tingkat Tinggi ASEAN-Amerika Serikat (AS) telah dikonfirmasi akan berlangsung pada 12-13 Mei 2022 di Washington, AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertemuan Tingkat Tinggi ASEAN-Amerika Serikat (AS) telah dikonfirmasi akan berlangsung pada 12-13 Mei 2022 di Washington, AS. Pertemuan ini sempat ditunda dan pada akhirnya dilangsungkan pekan kedua bulan depan.

"Tanggal sudah dikonfirmasi pada 12 dan 13 Mei 2022, namun belum diketahui apakah ada pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dan Presiden AS Joe Biden di sela KTT ASEAN-AS," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah dalam pengarahan media secara virtual, Kamis (28/4/2022).

Baca Juga

Namun jika melihat padatnya satu jadwal dan program di pertemuan ASEAN-AS, maka akan menyulitkan apabila ada pertemuan terpisah di luar agenda KTT tersebut. Oleh karena itu, pertemuan bilateral terpisah antara Presiden Joko Widodo dengan Biden masih dimatangkan.

"Hingga sekarang kita belum mencatat adanya suatu rencana pertemuan yang bersifat terpisah bilateral selain apa yang diikuti oleh Bapak Presiden dalam kerangka KTT ASEAN-AS," ujar Faizasyah.

Indonesia ditunjuk sebagai koordinator kerja sama ASEAN-AS. Kamboja adalah Ketua ASEAN tahun ini. Sebelumnya AS mengumumkan KTT akan digelar pada 28 dan 29 Maret dan Washington menjadi tuan rumah KTT.

Pembicaraan ASEAN selain membahas isu-isu kawasan Asia Tenggara, juga menitikberatkan pada isu Myanmar sebagai bagian dari keluarga ASEAN. Pada Maret, AS mengatakan akan mengikuti jejak ASEAn dalam mengundang perwakilan non-politik dari Myanmar yang dipegang militer ke KTT ASEAN.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement