Ahad 01 May 2022 15:23 WIB

Menhub Pastikan Jalur Selatan Sudah Lewati Puncak Mudik

Sebanyak 128 ribu kendaraan melewati jalur selatan Pulau Jawa pada H-2 Lebaran.

Suasana antrean kendaraan yang melintas di jalan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (29/4/2022). Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung mencatat kenaikan volume kendaraan yang melintas di jalur selatan Jabar pada H-3 Lebaran mencapai 28 persen dibandingkan hari-hari sebelumnya.
Foto: ANTARA/Novrian Arbi
Suasana antrean kendaraan yang melintas di jalan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (29/4/2022). Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung mencatat kenaikan volume kendaraan yang melintas di jalur selatan Jabar pada H-3 Lebaran mencapai 28 persen dibandingkan hari-hari sebelumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengunjungi Pos Pengamanan Cikaledong, Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Ahad (1/5/2022) atau H-1 Lebaran 2022. Kunjungannya ke Nagreg untuk memastikan jalur selatan telah melewati puncak arus mudik.

Menurutnya, arus mudik di Nagreg pun sudah lebih lengang dibandingkan hari-hari sebelumnya. Kawasan Nagreg merupakan titik kemacetan awal di jalur selatan. "Hari ini kita bahagia, arus mudik di Nagreg berjalan dengan lancar, bisa dibayangkan puncak mudik telah terjadi kemarin," kata Budi, Ahad (1/5/2022).

Baca Juga

Budi menuturkan, pada H-2 ada sebanyak 128 ribu kendaraan yang melakukan mobilitas pada arus mudik di jalur selatan. Angka tersebut menurutnya lebih banyak dibandingkan puncak arus mudik 2019.

Berbeda dengan tahun 2022 ini, menurutnya puncak arus mudik pada 2019 di jalur selatan terjadi pada H-3. Saat itu ada sebanyak 97 ribu kendaraan yang tercatat melakukan mobilitas.

"Jadi walaupun ada kenaikan yang cukup tinggi, masih tetap bisa dikendalikan," katanya.

Oleh karenanya, ia mengapresiasi kinerja para petugas yang bersiaga di jalur selatan. Selain mengurai arus lalu lintas, menurutnya, petugas juga bersiaga terkait urusan kesehatan.

Adapun pada H-3 dan H-2 menjelang Lebaran 2022 ini, kendaraan yang berasal dari arah barat kerap dihadapkan dengan kemacetan di kawasan Nagreg. Kemacetan di kawasan itu merupakan ekor dari kemacetan yang terjadi di Limbangan atau dari Malangbong.

Polisi di Nagreg juga sudah puluhan kali melakukan pengalihan arus atau sistem buka tutup jalan di Simpang Nagreg. Rekayasa tersebut dilakukan guna mengurangi beban di Limbangan atau Malangbong.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement