REPUBLIKA.CO.ID, “Alhamdulillah”, ungkapan syukur ini keluar dari mulut Antoni Cahyono (43 tahun), warga Dusun Geblog, Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Malam itu ia merasa mujur.
Enam tenggok (wadah dari anyaman bambu) bunga mawar yang dibawanya ke pasar Bandungan, di penghujung Ramadhan langsung disambar pengepul. Tak ada proses tawar menawar yang panjang.
“Semuanya dibayar Rp 2 juta tanpa menawar terlebih dahulu, artinya satu tenggok bisa laku Rp 330.000,” ungkapnya kepada Republika.co.id, saat ditemui di Dusun Geblog, Desa Sidomukti, Ahad (1/5/2022) malam.
Petani bunga mawar ini menuturkan, harga bunga yang jamak digunakan untuk pelengkap berziarah kubur (bunga tabur), tersebut cukup menjanjikan, jelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.