REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Teknik Udinese Pierpaolo Marino ingin penggunaan VAR lebih jelas menyusul penalti yang diberikan kepada Inter Milan dalam kemenangan 2-1 atas Udinese, Ahad (1/5/2022). Nerazzurri menggandakan keunggulan mereka di pengujung babak pertama setelah mereka mendapat hadiah penalti menyusul pelanggaran kepada Edin Dzeko.
Lautaro Martinez gagal melakukan tendangan penalti pertama, tapi dia mencetak gol dari bola rebound. Wasit Daniele Chiffi awalnya tidak menunjuk titik setelah tekel tersebut, tetapi berubah pikiran setelah melihat monitor VAR.
Berbicara kepada Italia Uno, Marino membahas perlunya kejelasan yang lebih besar mengenai penggunaan VAR. "Itu pertandingan terbuka hingga menit terakhir," katanya dikutip dari Football Italia, Rabu (4/5/2022).
"Inter memiliki determinasi yang hebat tetapi juga ketakutan yang besar, terutama ketika Udinese membuka kembali pertandingan yang kemudian diputuskan melalui tendangan penalti di babak pertama yang awalnya tidak diberikan wasit Chiffi," ujarnya.
Menurutnya harus ada pembahasan lebih lanjut tentang VAR agar tidak terlalu banyak mengintervensi pertandingan. Dia kemudian berbicara lebih lanjut tentang keputusan untuk memberikan penalti kepada Inter, sesuatu yang bisa berdampak pada perburuan gelar bersama Milan musim ini.
"Ini apenalti yang tidak dilihat oleh fan Udinese, kemudian di tempat lain diakui," katanya.
Terlepas dari itu, Marino memastikan tidak ingin mengajukan banding dan membuat alasan. "Mari beri penghargaan kepada Inter karena memainkan pertandingan yang ditentukan. Pada akhirnya mereka menang dan mereka pantas mendapatkan pujian, tetapi Udinese memainkan pertandingan yang sangat bagus," ujar Marino.
Topik wasit yang buruk dan penggunaan VAR yang tidak memadai menjadi semakin panas musim ini. Banyak klub mengeluhkan sejumlah keputusan aneh.