Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ingin membujuk satu juta pengungsi Suriah untuk secara sukarela kembali ke tanah air mereka. Apartemen yang baru dibangun dan infrastruktur lokal yang lengkap diupayakan sebagai insentif yang menarik.
"Kami sedang mempersiapkan sebuah proyek untuk mengembalikan satu juta saudara dan saudari Suriah kami ke tanah air mereka," kata Erdogan dalam sebuah pidato video.
Fokusnya terutama pada daerah-daerah di Suriah utara.
"Kami akan melaksanakan proyek ini dengan 13 komunitas lokal di wilayah tersebut, khususnya di Azaz, Al Bab, Tal Abyad dan Ras-al Ayn,” kata Erdogan.
Pidato itu juga didengar oleh ratusan orang di Idlib, di barat laut Suriah. Pada saat yang sama, sebuah upacara penyerahan kunci dilakukan kepada pengungsi Suriah untuk menghuni rumah-rumah yang dibangun oleh perusahaan-perusahaan Turki.
Menteri Dalam Negeri Turki Süleyman Soylu melakukan perjalanan ke wilayah Sarmada di barat laut Suriah. Dalam pidatonya, dia meyakinkan bahwa Turki akan terus mendukung Suriah dan akan menyelesaikan pembangunan setidaknya 100.000 rumah di wilayah tersebut pada akhir 2022.
Ada lebih dari 3,6 juta pengungsi Suriah
Turki yang memiliki hampir 85 juta penduduk, saat ini menampung sekitar lima juta pengungsi. Lebih dari 3,6 juta di antaranya adalah warga Suriah. Mereka melarikan diri ke negara tetangga di selatan setelah perang saudara pecah pada 2011.
Setelah krisis mata uang dan ekonomi yang parah di Turki, sentimen meningkat, terutama terhadap pengungsi Suriah. Di ibu kota Ankara terjadi serangan kekerasan terhadap warga Suriah, yang juga menyasar rumah dan toko mereka tahun lalu.
Erdogan khawatir isu tersebut bisa mendominasi pemilihan presiden dan parlemen tahun depan. Oleh karena itu, Erdogan ingin mengantisipasinya dengan program pemulangan kembali. Dalam pesan videonya, dia menjelaskan bahwa sekitar 500.000 warga Suriah telah kembali ke "zona aman" di perbatasan Turki-Suriah sejak 2016.
Menurut Erdogan, Turki juga ingin membantu membangun sekolah dan rumah sakit untuk para pengungsi yang kembali dan mendukung infrastruktur yang dibutuhkan oleh ekonomi lokal, "dari pertanian hingga industri".
Kelompok masyarakat sipil dan organisasi bantuan khawatir bahwa para pengungsi dijadikan kambing hitam atas masalah di Turki dalam kampanye pemilihan 2023. Beberapa partai oposisi secara teratur menyerukan para pengungsi Suriah untuk kembali ke negara asal mereka.
Politisi dari partai oposisi terbesar Turki, CHP, bahkan mengiklankan bahwa mereka akan mengirim semua warga Suriah kembali ke tanah air mereka jika mereka memenangkan pemilihan.
pkp/vlz (afp, dpa)