Jumat 06 May 2022 09:06 WIB

Ilmuwan Akhirnya Pelajari Sampel Bulan dari Misi Apollo 50 Tahun Lalu

Fragmen sampel bulan tidak tersentuh selama 50 tahun terakhir.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Bulan
Foto:

Curran adalah peneliti utama untuk Goddard’s Mid Atlantic Noble Gas Research Lab, yang mempertimbangkan sampel bulan sebagai kapsul waktu. Menggunakan gas mulia, tim berusaha mengukur berapa lama potongan dari permukaan Bulan telah terkena sinar kosmik. Pengetahuan itu dapat membantu mengungkapkan bagaimana kondisi di Bulan telah berubah dari waktu ke waktu.

“Sinar kosmik dapat merusak bahan organik yang mungkin ada dalam sampel, jadi memahami durasinya membantu menentukan efek paparan terhadap bahan organik,” jelas Curran.

Tim peneliti lain di Laboratorium Analitik Astrobiologi Goddard sedang mempelajari apakah sampel bulan mengandung senyawa organik yang mudah menguap dan pada konsentrasi berapa.

Studi awal pada 1970-an menemukan beberapa batuan bulan mengandung asam amino, yang merupakan bahan penyusun kehidupan yang penting di Bumi. Namun sejak saat itu, teknologi dan pemahaman kita tentang astrobiologi telah meningkat pesat.

“Kami pikir beberapa asam amino di tanah bulan mungkin terbentuk dari molekul prekursor, yang lebih kecil, senyawa yang lebih mudah menguap seperti formaldehida atau hidrogen sianida,” kata Jamie Elsila, peneliti di Astrobiology Analytical Laboratory.

“Tujuan penelitian kami adalah untuk mengidentifikasi dan mengukur senyawa volatil organik kecil ini, serta asam amino apa pun, dan menggunakan data untuk memahami kimia organik prebiotik Bulan.”

Para peneliti di NASA juga akan membandingkan perbedaan antara sampel bulan yang dibekukan dan sampel yang tidak dibekukan. Ilmuwan ingin melihat metode pengawetan mana yang terbukti lebih baik dalam jangka panjang. Temuan ini pada akhirnya akan menginformasikan penanganan sampel bulan di masa depan, yang akan dibawa kembali melalui misi Artemis.

Beberapa sampel tidak diragukan lagi akan disisihkan untuk masa depan, ketika teknologi yang ditingkatkan dapat membantu kita melihat sesuatu yang tidak kita sadari sebelumnya.

 

“Sangat keren untuk memikirkan semua pekerjaan yang dilakukan untuk mengumpulkan sampel di Bulan dan kemudian semua pemikiran dan perhatian yang dilakukan untuk melestarikannya agar kami dapat menganalisisnya saat ini,” kata Elsila.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement