Rabu 17 Apr 2024 09:37 WIB

Robek Atap Rumah Tembus Dua Lantai, NASA Konfirmasi Itu Sampah Luar Angkasanya

Puing yang jatuh adalah potongan peralatan yang dibuang ISS tiga tahun lalu.

Rep: Santi Sopia/ Red: Friska Yolandha
Puing milik NASA yang jatuh menimpa rumah warga di Naples, Florida, Amerika Serikat, 8 Maret 2024.
Foto: Tangkapan layar X
Puing milik NASA yang jatuh menimpa rumah warga di Naples, Florida, Amerika Serikat, 8 Maret 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, NAPLES -- Sepotong puing luar angkasa diketahui jatuh di atas atap rumah warga di Naples, Florida pada 8 Maret lalu. Insiden itu telah merobek atap dan menembus dua lantai rumah serta mengenai putra Alejandro Otero, si pemilik rumah. 

NASA mengkonfirmasi hasil analisisnya terhadap insiden tersebut. Seperti yang diduga, itu adalah peralatan yang dibuang dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) tiga tahun lalu.

Baca Juga

Investigasi NASA terhadap objek tersebut di Kennedy Space Center di Cape Canaveral mengonfirmasi bahwa objek tersebut adalah bagian dari peralatan pendukung EP-9 yang digunakan untuk memasang baterai ke palet kargo. Sampah itu dijatuhkan oleh lengan robot ISS pada 11 Maret 2021. 

Pengangkutan tersebut dilakukan baterai nikel-hidrogen yang dibuang, diperkirakan akan mengorbit Bumi antara dua hingga empat tahun. Hal ini membagi perbedaan, dan bertahan hampir tepat tiga tahun, sebelum terbakar tanpa membahayakan di atmosfer, seperti yang diperkirakan NASA pada saat itu. 

"Puing-puing yang menembus atap digambarkan sebagai tiang penyangga peralatan pendukung penerbangan NASA yang digunakan untuk memasang baterai ke palet kargo. Terbuat dari paduan logam Inconel, benda tersebut memiliki berat 1,6 pon dan berukuran tinggi empat inci dan diameter 1,6 inci," demikian dikutip dari Engadget, Rabu (17/4/2024).

Otero mengatakan kepada afiliasi Fort Meyers CBS, WINK-TV bahwa dia sedang berlibur ketika putranya menginformasikan ada benda yang menembus atap rumah mereka. Otero mengaku gemetar setelah mendengarnya. “Saya benar-benar tidak percaya. Seberapa besar kemungkinan sesuatu mendarat di rumah saya dengan kekuatan sedemikian rupa sehingga menyebabkan kerusakan sebesar itu. Saya sangat bersyukur tidak ada yang terluka," kata dia.

NASA mengatakan akan menyelidiki pembuangan peralatan tersebut dan kembali mencoba mencaritahu penyebab menembus rumah Otero dan bukannya hancur menjadi api. Spesialis NASA menggunakan model teknik untuk memperkirakan bagaimana benda memanas dan pecah selama masuk kembali ke atmosfer.

NASA menjelaskan dalam rilis beritanya, bahwa model-model ini memerlukan parameter masukan yang terperinci dan diperbarui secara berkala ketika puing-puing ditemukan selamat dari atmosfer yang masuk kembali ke tanah. Sebagian besar sampah luar angkasa bergerak sangat cepat, mencapai kecepatan hingga 18.000 mph, menurut NASA. “Karena tingkat kecepatan dan volume puing di LEO, layanan, eksplorasi, dan operasi berbasis ruang angkasa saat ini dan di masa depan menimbulkan risiko keselamatan bagi manusia dan properti di luar angkasa dan di Bumi," demikian menurut dokumen tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement