REPUBLIKA.CO.ID, NAPLES -- Sepotong puing luar angkasa diketahui jatuh di atas atap rumah warga di Naples, Florida pada 8 Maret lalu. Insiden itu telah merobek atap dan menembus dua lantai rumah serta mengenai putra Alejandro Otero, si pemilik rumah.
NASA mengkonfirmasi hasil analisisnya terhadap insiden tersebut. Seperti yang diduga, itu adalah peralatan yang dibuang dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) tiga tahun lalu.
Investigasi NASA terhadap objek tersebut di Kennedy Space Center di Cape Canaveral mengonfirmasi bahwa objek tersebut adalah bagian dari peralatan pendukung EP-9 yang digunakan untuk memasang baterai ke palet kargo. Sampah itu dijatuhkan oleh lengan robot ISS pada 11 Maret 2021.
Pengangkutan tersebut dilakukan baterai nikel-hidrogen yang dibuang, diperkirakan akan mengorbit Bumi antara dua hingga empat tahun. Hal ini membagi perbedaan, dan bertahan hampir tepat tiga tahun, sebelum terbakar tanpa membahayakan di atmosfer, seperti yang diperkirakan NASA pada saat itu.
"Puing-puing yang menembus atap digambarkan sebagai tiang penyangga peralatan pendukung penerbangan NASA yang digunakan untuk memasang baterai ke palet kargo. Terbuat dari paduan logam Inconel, benda tersebut memiliki berat 1,6 pon dan berukuran tinggi empat inci dan diameter 1,6 inci," demikian dikutip dari Engadget, Rabu (17/4/2024).
Otero mengatakan kepada afiliasi Fort Meyers CBS, WINK-TV bahwa dia sedang berlibur ketika putranya menginformasikan ada benda yang menembus atap rumah mereka. Otero mengaku gemetar setelah mendengarnya. “Saya benar-benar tidak percaya. Seberapa besar kemungkinan sesuatu mendarat di rumah saya dengan kekuatan sedemikian rupa sehingga menyebabkan kerusakan sebesar itu. Saya sangat bersyukur tidak ada yang terluka," kata dia.
NASA mengatakan akan menyelidiki pembuangan peralatan tersebut dan kembali mencoba mencaritahu penyebab menembus rumah Otero dan bukannya hancur menjadi api. Spesialis NASA menggunakan model teknik untuk memperkirakan bagaimana benda memanas dan pecah selama masuk kembali ke atmosfer.
NASA menjelaskan dalam rilis beritanya, bahwa model-model ini memerlukan parameter masukan yang terperinci dan diperbarui secara berkala ketika puing-puing ditemukan selamat dari atmosfer yang masuk kembali ke tanah. Sebagian besar sampah luar angkasa bergerak sangat cepat, mencapai kecepatan hingga 18.000 mph, menurut NASA. “Karena tingkat kecepatan dan volume puing di LEO, layanan, eksplorasi, dan operasi berbasis ruang angkasa saat ini dan di masa depan menimbulkan risiko keselamatan bagi manusia dan properti di luar angkasa dan di Bumi," demikian menurut dokumen tersebut.
Hello. Looks like one of those pieces missed Ft Myers and landed in my house in Naples.
Tore through the roof and went thru 2 floors. Almost his my son.
Can you please assist with getting NASA to connect with me? I’ve left messages and emails without a response. pic.twitter.com/Yi29f3EwyV
— Alejandro Otero (@Alejandro0tero) March 15, 2024