REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG--Polres Sumedang menutup sementara kawasan wisata Desa Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan, menyusul banjir bandang yang merenggut korban jiwa. Peristiwa banjir bandang tersebut terjadi Rabu (4/05/2022). Penghentian sementara kegiatan wisata di kawasan ini untuk kepentingan penyelidikan bencana alam.
“Saat ini Polres Sumedang menggelar penyelidikan terkait izin pendirian bangunan villa dan objek wisata River Inn dan Kalana di wilayah Desa Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan, yang menjadi lokasi wisatawan asal Indramayu yang hanyut," kata Kapolres Sumedang, AKBP Eko Prasetyo dalam keterangannya, Jumat (6/5/2022).
Selain itu, lanjut Eko, Polres Sumedang juga menggelar penyelidikan terhadap izin pendirian bangunan pada lokasi- lokasi wisata mulai dari Cisoka hingga ke Citengah yang merupakan tanah lindung, lahan milik negara, yang merupakan daerah resapan air.
“Jalur tempat objek wisata mulai Citengah hingga Cisoka sangat rawan longsor, tidak adanya marka atau rambu jalan serta penerangan jalan umum. Selain itu juga, menilai kelaikan jalan mengingat sisi jalan merupakan jurang yang cukup dalam yang saat ini tidak disertai dengan pembatas atau guard drill," tutur dia.
Eko Prasetyo, menjelaskan sampai H + 3 kejadian banjir bandang, korban hanyut masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan. Tim gabungan tersebut melibatkan 100 orang yang terdiri atas berbagai unsur yaitu TNI/Polri, BPBD Sumedang, Tim SAR, relawan, organisasi kemasyarakatan.
Dikatakan Eko, saat ini Polres Sumedang sudah menyiapkan administrasi dalam operasi search and rescue seperti tabel tabulasi data pencarian yang meliputi rengiat dan rute pencarian harian dan papan informasi terkait segala perkembangan situasi selama proses pencarian. Selain itu Polres Sumedang juga menyiapkan tim trauma healing untuk keluarga korban yang belum di temukan untuk mengurangi beban psikologis akibat musibah yang terjadi.
Untuk meminimailisir kejadian serupa terjadi, sambung Eko, Polres Sumedang juga melakukan penutupan akses jalan ke lokasi tempat wisata yang mengalami banjir bandang dan rawan longsor tersebut . Penutupan sementara itu untuk keselamatan wisatawan dan warga sekitar.
“Kami akan menggandeng tim ahli dari akademisi untuk di mintakan analisisnya berdasarkan pengamatan lapangan terkait pemanfaatan lahan di wilayah Citengah hingga Cisoka Kecamatan Sumedang Selatan," cetus dia.
Apabila lokasi wisata itu ingin dibuka kembali, kata Eko, ia meminta pengelola menyiapkan tim yang bertugas harian dengan melibatkan lintas instansi, khususnya BMKG. Tugas utama untuk memberikan early warning akan curah hujan yang berpotensi terjadi pada hari itu dan berbagai asesment keadaan cuaca lainnya.