Sabtu 07 May 2022 03:33 WIB

Teleskop Ungkap Sinar Pulsar Paling Terang di Alam Semesta

Meskipun sangat terang, pulsar ini ternyata sulit ditemukan.

Rep: mgrol136/ Red: Dwi Murdaningsih
Teleskop mendeteksi pulsar yang paling terang di awan Magellan.
Foto: new atlas
Teleskop mendeteksi pulsar yang paling terang di awan Magellan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para astronom telah menemukan apa yang mungkin disebut sebagai pulsar paling terang di langit. Meskipun cahayanya terang, pulsar tidak ditemukan dalam waktu yang lama. Pulsar ini hanya ditemukan berkat teleskop yang dilengkapi dengan "kacamata hitam" kosmik.

Pulsar adalah bintang neutron yang menghasilkan sinar radiasi dari kutubnya. Pulsar menghasilkan cahaya saat melewati Bumi. Pulsar ini berkedip cepat. Pulsar yang ditemykan hanya berkedip selama beberapa detik atau milidetik. Karena waktu berkedip yang singkat inilah membuatnya cukup mudah untuk diperhatikan di luar angkasa.

Baca Juga

PSR J05237125 merupakan nama dari pulsar yang baru ditemukan. Pulsar ini berkedip tiga kali per detik dan terletak di Awan Magellan Besar, galaksi kerdil yang mengorbit Bima Sakti. Pulsar ini juga 10 kali lebih terang daripada pulsar sebelumnya yang ditemukan di luar galaksi kita. PSR J05237125 menyaingi pulsar paling terang yang ditemukan di dalamnya.

Namun, bagaimana pulsar itu tidak terdeteksi begitu lama jika begitu terang? Menurut para peneliti, pulsar ini memiliki sifat aneh yang membuatnya tetap tersembunyi. Pancaran radiasinya cukup lebar, yang berarti pulsar tetap "menyala" jauh lebih lama daripada pulsar biasa. 

Pulsar terdeteksi menggunakan teleskop radio ASKAP di Australia. Teleskop radio ini menggunakan filter yang mirip dengan kacamata hitam. Pulsar memancarkan cahaya yang sangat terpolarisasi yang tidak dapat dibedakan dari cahaya biasa ke sebagian besar peralatan karena medan magnetnya yang sangat besar. 

Para astronom menemukan objek yang sangat terpolarisasi di Awan Magellan Besar yang mengubah kecerahannya selama berbulan-bulan saat meninjau data ASKAP. 

Investigasi lanjutan dengan berbagai instrumen mengungkapkan, tidak ada objek dalam panjang gelombang sinar-X, optik, atau inframerah. Namun, akhirnya objek ini diidentifikasi sebagai pulsar unik oleh teleskop radio MeerKAT di Afrika Selatan.

“Kita harus berharap untuk menemukan lebih banyak pulsar menggunakan teknik ini,” kata Profesor Tara Murphy, penulis utama studi tersebut. 

“Ini adalah pertama kalinya kami dapat mencari polarisasi pulsar secara sistematis dan rutin. Karena sifatnya yang tidak biasa, pulsar ini terlewatkan oleh penelitian sebelumnya, meskipun sangat terang,” jelasnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement