Senin 08 Nov 2021 12:35 WIB

Mengenal Seluk-Beluk Bintang Neutron

Satu dari setiap 100 bintang di Galaksi Bima Sakti adalah bintang neutron.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Para astronom mendeteksi lubang hitam yang melahap bintang neutron.
Foto: ligo
Para astronom mendeteksi lubang hitam yang melahap bintang neutron.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu dari setiap 100 bintang di Galaksi Bima Sakti adalah jenis ‘neutron’. Bintang neutron adalah objek yang sangat padat, bagian dalamnya terjepit hingga mulai menyerupai satu inti atom besar. Namun, itu adalah atom yang tidak biasa, karena secara tidak proporsional terdiri dari neutron.

Bagaimana bintang neutron terbentuk? Dilansir dari Science Alert, Ahad (7/11), jauh di dalam setiap bintang, ada 'perang' berkecamuk. Gravitasi menarik saat panas yang dihasilkan oleh reaksi nuklir mendorong keluar untuk menciptakan bola plasma yang relatif stabil. Cepat atau lambat, oven nuklir mendingin.

Baca Juga

Untuk bintang yang kira-kira 10 hingga 30 kali massa Matahari kita, hilangnya panas membuat gas luarnya yang lebih dingin tenggelam dengan cepat di bawah tarikan gravitasi, membangun kecepatan hingga menabrak tumpukan besi panas yang terbentuk di saat-saat terakhirnya. Gelombang kejut menghasilkan gelombang energi yang sangat besar, meledakkan gelombang panas dan radiasi ke dalam kosmos dalam jenis ledakan supernova.

Yang tersisa hanyalah bola besi di intinya, yang sedikit lebih berat dari Matahari yang dijejalkan ke dalam ruang yang lebarnya kira-kira 11 km dan dilapisi atmosfer tipis (tebal sekitar satu meter) dari hidrogen dan helium yang ditangkap. Berdiri di permukaan balok besi seukuran kota ini, Anda akan mengalami tarikan gravitasi sekitar 100 miliar Gs.

Apa yang ada di dalam bintang neutron?

Tekanan yang kuat menyebabkan inti besi jatuh ke dalam struktur kristal besar yang ditentukan oleh dorongan kolektif dari muatan positif yang tak terhitung jumlahnya. Kabut elektron berdengung bebas melalui celah-celah kristal ini, tekanan kuat membawa mereka sangat dekat dengan inti.

Berkat hukum fisika kuantum, kondisi penuh sesak berarti elektron memiliki peluang lebih tinggi untuk ditemukan tepat di dalam proton, mengubah pasangan menjadi neutron dan neutrino yang baru dipanggang. Neutron adalah partikel subatomik dengan massa yang mirip dengan proton tetapi tidak bermuatan listrik, sedangkan neutrino adalah partikel subatom netral yang hampir tidak bermassa.

Neutrino kecil itu cukup kecil untuk terlepas dari massa. Tetapi neutron tetap ada, membentuk isotop aneh dengan massa besi tetapi proton jauh lebih sedikit.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement