Selasa 10 May 2022 05:35 WIB

Berapa Lama Durasi Tidur Ideal untuk Lansia?

Lansia memiliki durasi tidur yang ideal untuk menjaga kesehatan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Lansia memiliki durasi tidur yang ideal untuk menjaga kesehatan.
Foto: www.freepik.com.
Lansia memiliki durasi tidur yang ideal untuk menjaga kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidur terlalu lama atau terlalu sebentar berkaitan dengan performa kognitif dan kesehatan mental yang lebih buruk. Menurut studi terbaru, durasi tidur malam yang ideal untuk kelompok usia paruh baya dan lansia adalah tujuh jam.

Tidur memainkan peran penting dalam menunjang fungsi kognitif dan memelihara kesehatan mental yang baik. Tidur yang cukup juga membantu menjaga otak tetap sehat dengan cara membuat produk sisa.

Baca Juga

Namun seiring bertambahnya usia, pola tidur seseorang biasanya mulai mengalami perubahan akibat gangguan tidur. Perubahan ini turut berimbas pada penurunan kualitas atau kuantitas tidur. Gangguan-gangguan tidur ini dapat berkontribusi pada penurunan fungsi kognitif dan munculnya masalah gangguan jiwa pada kelompok usia yang lebih tua, seperti usia paruh baya dan lansia.

Hal ini diketahui melalui studi yang dilakukan peneliti dari University of Cambridge dan Fudan University. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Aging ini menggunakan data dari hampir 500 ribu orang dewasa berusia 38-73 tahun yang ada di UK Biobank.

Selama studi berlangsung, partisipan ditanyai mengenai pola tidur, kesehatan mental, dan kesejahteraan mereka. Para partisipan juga diminta menjalani serangkaian tes kognitif. Sebanyak hampir 40 ribu partisipan juga melampirkan data pencitraan otak dan data genetik mereka.

Setelah menganalisis data yang terhimpun, tim peneliti menemukan kelebihan atau kekurangan tidur sama-sama berkaitan dengan gangguan performa kognitif. Gangguan ini bisa berdampak pada kecepatan memproses informasi, atensi visual, daya ingat, dan kemampuan penyelesaian masalah.

Durasi tidur yang optimal untuk kelompok usia paruh baya dan lansia adalah tujuh jam per malam. Durasi tidur ini tak hanya baik bagi performa kognitif, tetapi juga untuk kesehatan mental. Para partisipan yang tidur kurang atau lebih dari tujuh jam per malam cenderung mengalami lebih banyak gejala kecemasan dan depresi.

Menurut tim peneliti, hubungan antara durasi tidur dan penurunan performa kognitif kemungkinan berkaitan dengan terganggunya gelombang lambat pada tidur yang dalam. Selain itu, kurang tidur juga dapat menghambat kemampuan otak membuang toksin-toksin di otak.

Pada studi ini, tim peneliti menemukan adanya hubungan antara durasi tidur dengan perbedaan struktur bagian otak yang terlibat dalam pemrosesan kognitif dan daya ingat. Semakin berlebih atau kurang waktu tidur, semakin besar pula perbedaan yang terbentuk.

Mengacu pada temuan terbaru ini, tim peneliti menilai durasi tidur berlebih atau kurang dapat menjadi faktor risiko dari penurunan kognitif terkait proses penuaan. Temuan ini juga mengingatkan pentingnya menjaga kecukupan tidur di malam hari bagi semua kelompok usia, termasuk usia tua.

"Menemukan cara memperbaiki tidur pada lansia dapat menjadi hal yang penting untuk membantu mereka menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan, sekaligus mencegah penurunan kognitif, khususnya pada pasien gangguan jiwa dan demensia," jelas salah satu peneliti dari Departemen Ilmu Kejiwaan di University of Cambridge, Profesor Barbara Sahakian, seperti dilansir NeuroscienceNews, Senin (9/5/2022).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement