REPUBLIKA.CO.ID,PANGANDARAN -- Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Pangandaran selama momen libur Lebaran kali mengalami peningkatan yang signifikan. Berdasarkan data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran sejak H-1 hingga H+7 Lebaran, 669.773 orang yang berkunjung ke Pantai Pangandaran, Pantai Karapyak, Pantai Batu Hiu, Pantai Batukaras, dan Green Canyon.
"Saya orang Pangandaran asli, ini kunjungan yang paling ramai sejak tahun 2000. Di atas 100 ribu (orang) per hari. Ini overkapasitas," kata dia, Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, Selasa (10/5/2022).
Dengan banyaknya pengunjung yang datang, ia memperkirakan perputaran uang yang terjadi di Kabupaten Pangandaran mencapai puluhan miliar rupiah. Selain itu, pendapatan asli daerah (PAD) yang masuk ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran ikut meningkat.
Jeje mencontohkan, apabila setiap wisatawan yang datang ke Kabupaten Pangandaran menghabiskan uang Rp 100 ribu, perputaran uang yang terjadi bisa mencapai Rp 60 miliar. Sementara itu, PAD dari retribusi tiket masuk diperkirakan mencapai Rp 5 miliar.
"Ini suatu perputaran uang yang sangat luar biasa," ujar dia.
Menuru dia, momen liburan di daerahnya kali ini secara umum berjalan dengan baik. Tak ada kejadian luar biasa.
Namun, ia tak memungkiri adanya sejumlah masalah saat kunjungan wisatawan membludak. Beberapa masalah yang terjadi adalah kemacetan lalu lintas dan menumpuknya sampah.
"Iya kami akan evaluasi. Kami akan mengatasi cara bertindak saat terjadi lonjakan wisatawan, di antaranya masalah kemacetan dan sampah," kata dia.
Jeje mengatakan, ketika lalu lintas di kawasan Pantai Pangandaran macet, armada kendaraan pangakut sampah otomatis tak bisa beroperasi. Menurut dia, ketika puncak kunjungan wisatawan pada H+1 hingga H+3 Lebaran, kendaraan pengangkut sampah hanya bisa beroperasi pada lewat tengah malam hingga subuh. Itu pun, tak semua sampah yang menumpuk terangkut.
"Dari estimasi sampah 60 ton per hari, terangkut hanya setengahnya. Sekarang sih sudah lancar," kata dia.
Jeje mengatakan, Pemkab Pangandaran akan melakukan pembenahan secara internal untuk mengatasi masalah yang timbul ketika kinjungan wisatawan membludak. Pihannya juga akan melakukan sosialisasi lebih gencar agar para wisatawan lebih sadar untuk menjaga kebersihan lingkungan. Pemkab Pangandaran juga akan mengajak para pedagang untuk menjaga kebersihan di lingkungannya berusaha.
"Termasuk saran Bu Susi akan saya pertimbangkan. Kalau semua bergerak, saya rasa masalah ini bisa tertangani dengan baik," kata dia.
Sebelumnya, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, menilai, permasalahan sampah seharusnya bisa diatasi oleh Pemkab Pangandaran. Menurut dia, Pemkab Pangandaran bisa menambah kendaraan pengangkut sampah. Tak harus yang besar, tapi bisa juga kendaraan kecil.
Selain itu, Pemkab Pangandaran diminta menyediakan tempat sampah yang memadai. Sebab, ketika Susi bermain bersama cucunya di Pantai Pangandaran, cucunya kesulitan mencari tempat untuk membuang sampah.
Ia menambahkan, setiap kendaraan yang masuk juga seharunya diberi karung goni. Dengan begitu, wisatawan yang datang dapat membawa sampah mereka sendiri.
"Jadi keluarkanlah 10 miliar untuk beli kendaraan pengangkut, plastik sampah, tong sampah," kata dia, saat ditemui di kediamannya di Kabupaten Pangandaran, Selasa.
Ia juga mengingatkan para wisatawan yang datang ke Pangandaran untuk membuang sampah di tempatnya. Bila perlu, Pemkab Pangandaran harus membuat papan pengumuman denda sebesar Rp 500 ribu untuk wisatawan yang membuang sampah sembarangan. Orang yang melaporkan wisatawan buang sampah sembarangan akan mendapat bagian 50 persen dari uang denda itu.
"Wisatawan kalau datang ke Pangandaran buang sampah sembarangan, akan ditenggelamkan sama Bu Susi," kata dia.