Senin 14 Jul 2025 08:37 WIB

Pencarian KMP Tunu Pratama Jaya Menemukan Titik Terang, Menhub Apresiasi Tim SAR Gabungan

Upaya gigih pencarian kapal di Selat Bali mulai membuahkan hasil.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Kapal Basarnas melintas membawa penyelam di Selat Bali Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (8/7/2025). Tim gabungan operasi SAR memfokuskan pencarian permukaan dan memastikan keberadaan titik koordinat bangkai kapal KMP Tunu Pratama Jaya.
Foto: ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Kapal Basarnas melintas membawa penyelam di Selat Bali Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (8/7/2025). Tim gabungan operasi SAR memfokuskan pencarian permukaan dan memastikan keberadaan titik koordinat bangkai kapal KMP Tunu Pratama Jaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Proses pencarian KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Perairan Selat Bali, Ketapang, Banyuwangi, pada Rabu (2/7/2025) menemukan titik terang. Tim SAR gabungan telah menemukan titik lokasi kapal KMP Tunu Pratama Jaya pada jarak sekitar 3,9 kilometer dari lokasi tenggelamnya kapal.

Hingga Sabtu (12/7/2025), atau hari ke-10 operasi pencarian korban, Tim SAR gabungan telah menemukan 18 korban meninggal dunia. Dengan demikian, jumlah penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang telah ditemukan kini berjumlah 48 orang, terdiri atas 30 orang selamat dan 18 meninggal dunia.

Baca Juga

Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, menyampaikan apresiasi kepada Tim SAR gabungan yang berhasil menemukan kapal KMP Tunu Pratama Jaya serta mengevakuasi lebih banyak korban hingga hari ke-10 pencarian.

“Saya telah mendapat informasi bahwa KMP Tunu Pratama Jaya ditemukan dalam posisi terbalik. Saya mengapresiasi kinerja Tim SAR gabungan selama 10 hari ini yang begitu gigih mencari posisi kapal serta para korban yang belum ditemukan,” ujar Menhub Dudy di Jakarta, Ahad (13/7/2025).

Setelah penemuan posisi kapal, Tim SAR gabungan akan melakukan perencanaan pengangkatan kapal dengan mempertimbangkan keselamatan, mengingat derasnya arus bawah laut di Selat Bali.

“Proses pengangkatan kapal akan dilakukan dengan standard operating procedure (SOP) ketat untuk memastikan aspek keselamatan dari tim. Harapannya, proses pengangkatan kapal bisa berjalan lancar sehingga dapat membantu investigasi lebih lanjut,” ucap Menhub.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement