REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Bank Indonesia (BI) Perwakilan Aceh mencatat sebanyak Rp 1,77 triliun uang tunai keluar dan beredar di Aceh selama periode Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.
"Jadi total uang yang keluar dari BI Aceh kemarin sebesar Rp 1,77 triliun," kata Deputi Kepala BI Perwakilan Aceh T Amir Hamzah, di Banda Aceh, Kamis (12/5/2022).
Hamzah mengatakan, selama periode Ramadhan dan Idul Fitri 1443 Hijriah kemarin uang tunai yang keluar sebesar Rp 1,76 triliun. Kemudian penukaran uang pecahan kecil masyarakat ke BI sekitar Rp 17,3 miliar. Sehingga, kata Hamzah, totalnya yang keluar itu mencapai Rp 1,77 triliun. Uang tersebut digunakan masyarakat untuk kebutuhan bertransaksi saat Ramadhan dan Idul Fitri.
"Apalagi tingkat transaksi uang tunai di masyarakat saat Idul Fitri itu memang sangat tinggi," ujarnya.
Hamzah menyampaikan jumlah peredaran uang tersebut sebenarnya lebih sedikit jika dibandingkan uang keluar dan beredar pada 2019 atau sebelum pandemi, yang mencapai Rp 1,8 triliun. "Jumlah uang yang keluar sebesar Rp 1,77 triliun dari BI Perwakilan Aceh itu belum termasuk yang dikeluarkan BI Perwakilan Lhokseumawe," kata Hamzah.
Untuk diketahui sebelumnya BI Perwakilan Aceh dan BI Kota Lhokseumawe menyediakan uang tunai sebesar Rp 2,8 triliun untuk memenuhi kebutuhan sambut Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Saat ini BI Aceh terus mendorong masyarakat untuk menggunakan transaksi pembayaran secara nontunai yakni QRIS, uang elektronik, BI-Fast, dan digital banking, sehingga dapat meminimalisir kontak fisik saat bertransaksi.