REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern positif terinfeksi Covid-19 dan mengalami gejala yang tidak parah, demikian menurut pernyataan dari kantor PM pada Sabtu (14/5/2022). Ardern akan absen dalam pertemuan di Parlemen pekan ini, yakni rapat tentang Rencana Pengurangan Emisi pemerintah pada Senin (16/5/2022) dan soal rencana Anggaran pada Kamis (19/5/2022).
"Jadwal perjalanan untuk misi perdagangan ke Amerika Serikat tidak berpengaruh terkait hal ini," tulis pernyataan tersebut.
Ardern merasakan gejala Covid-19 sejak Jumat (13/5/2022) malam dan dipastikan positif pada Sabtu (14/5/2022) pagi melalui Tes Cepat Antigen (RAT).
Untuk saat ini PM mengalami gejala sedang dan sudah menjalani isolasi sejak 8 Mei ketika rekannya Clarke Gayford terbukti positif. Ia diharuskan menjalani isolasi sampai 21 Mei dan akan bertugas secara virtual pekan ini.Wakil Perdana Menteri Grant Robertson akan menggantikan Ardern berpidato di hadapan media pada Senin.
"Ini adalah pekan tonggak bersejarah bagi Pemerintah dan saya merasa sedih tidak bisa hadir di sana," kata Ardern lewat sebuah pernyataan.
Rencana pengurangan emisi kami menentukan jalan untuk mencapai tujuan nol karbon kami dan anggaran yang ditujukan untuk masa depan jangka panjang serta keamanan sistem kesehatan Selandia Baru.