Ahad 15 May 2022 17:07 WIB

Mentan SYL Ajak Saudagar Bugis Bangun Sektor Pertanian

Pertanian adalah sektor strategis yang mampu menggerakan roda perekonomian Indonesia

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak pengusaha lokal atau saudagar Bugis untuk terlibat langsung dalam proses pembangunan pertanian nasional.
Foto: Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak pengusaha lokal atau saudagar Bugis untuk terlibat langsung dalam proses pembangunan pertanian nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak pengusaha lokal atau saudagar Bugis untuk terlibat langsung dalam proses pembangunan pertanian nasional. Menurutnya, pertanian adalah sektor strategis yang mampu menggerakan roda perekonomian Indonesia dari hulu ke hilir.

Sebagai catatan, kata SYL, sektor pertanian mengalami pertumbuhan tinggi, yakni sebesar 16,24 persen pada triwulan II 2020 (QtoQ). Disisi lain, produksi dalam negeri terus meningkat dan ekspor nasional terus melesat.

Baca Juga

"Alhamdulillah selama ini stok pangan kita cukup dan tidak ada impor yang dilakukan selama tiga tahun terakhir. Bagi saya, orang Bugis itu hebat dan memiliki kekuatan yang luar biasa. Karena itu saya mengajak untuk turut serta dalam membangun sektor pertanian ini," ujar SYL, seperti dalam siaran pers, Ahad (15/5/2022).

photo
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak pengusaha lokal atau saudagar Bugis untuk terlibat langsung dalam proses pembangunan pertanian nasional. - (Kementan)

SYL mengatakan, saat ini pertanian memiliki anggaran kredit usaha rakyat (KUR) yang cukup besar. Jumlahnya mencapai kurang lebih Rp 80 triliun. Uang sebesar itu sudah dikelola untuk kepentingan pembangunan usaha tani.

"Maka itu saya berharap dari Teman-teman pengusaha bisa turut serta membangun dan meningkatkan kesejahteraan petani kita melalui layanan KUR," katanya.

Sebelumnya, SYL menemui para petani di Desa Kayuloe Timur, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Di sana, SYL menggelar penanaman padi IP300 serta penanaman jagung varietas unggul pertiwi 2 dengan hasil panen Rata-rata 7,8 ton per hektare.

Menurutnya, penanaman padi dan jagung di Jeneponto adalah upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi nasional untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor. Apalagi kata Mentan Jeneponto adalah wilayah subur yang bisa dijadikan sebagai daerah percontohan penanaman IP300.

"Jeneponto adalah daerah yang luar biasa dan pertanian itu jawaban dari hadirnya kehidupan yang harus lebih baik," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement