REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan Finlandia dan Swedia sudah menjadi bagian penting Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Tapi mereka hanya tidak memiliki kartu keanggotaan resmi.
"Swedia dan Finlandia tidak hanya mitra kami, tidak hanya teman kami, sudah lama merupakan merupakan anggota keluarga Eropa, karena itu anda memiliki dukungan penuh kami pada keputusan yang sedang anda putuskan dengan sudut pandang keamanan anda sendiri," kata Baerbock dalam konferensi pers di Berlin, Ahad (15/5/2022).
Sebelumnya dilaporkan Baerbock mengatakan Jerman sudah mempersiapkan proses ratifikasi bila Finlandia dan Swedia memutuskan menjadi anggota NATO. Ia juga menekankan kedua negara itu akan membutuhkan jaminan keamanan.
"Jerman telah mempersiapkan segalanya untuk melakukan proses ratifikasi cepat," kata Baerbock kepada wartawan pada hari kedua pembicaraan di Berlin dengan rekan-rekannya sesama anggota NATO.
Dalam jamuan makan malam Sabtu (14/5/2022) para menteri negara anggota NATO sepakat tidak boleh ada zona abu-abu antara waktu kedua negara mengajukan untuk keanggotaan dan waktu bergabung ke NATO.
"Bila mereka (Finlandia dan Swedia) memutuskan bergabung, mereka dapat bergabung dengan cepat. Kami harus memastikan kami akan memberi mereka jaminan keamanan, tidak boleh ada masa transisi, zona abu-abu, di mana status mereka tidak jelas," katanya.
Massa ratifikasi keanggotaan NATO biasanya memakan waktu selama satu tahun. Selama periode itu, negara-negara Nordik belum akan dilindungi oleh pasal 5 NATO yang menjamin serangan terhadap satu sekutu adalah serangan terhadap semua.