Ahad 15 May 2022 21:31 WIB

Jerman: Finlandia dan Swedia Sudah Menjadi Bagian Penting NATO

Jerman siapkan proses ratifikasi bila Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock, kedua kiri, Wakil Sekretaris Jenderal NATO Mircea Geoana, tengah, dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, kedua kanan, tiba untuk foto bersama pada Pertemuan Informal Menteri Luar Negeri NATO di Berlin, Jerman, Minggu 15 Mei 2022.
Foto: Kevin Lamarque/Pool via AP
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock, kedua kiri, Wakil Sekretaris Jenderal NATO Mircea Geoana, tengah, dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, kedua kanan, tiba untuk foto bersama pada Pertemuan Informal Menteri Luar Negeri NATO di Berlin, Jerman, Minggu 15 Mei 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan Finlandia dan Swedia sudah menjadi bagian penting Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Tapi mereka hanya tidak memiliki kartu keanggotaan resmi.

"Swedia dan Finlandia tidak hanya mitra kami, tidak hanya teman kami, sudah lama merupakan merupakan anggota keluarga Eropa, karena itu anda memiliki dukungan penuh kami pada keputusan yang sedang anda putuskan dengan sudut pandang keamanan anda sendiri," kata Baerbock dalam konferensi pers di Berlin, Ahad (15/5/2022).

Baca Juga

Sebelumnya dilaporkan Baerbock mengatakan Jerman sudah mempersiapkan proses ratifikasi bila Finlandia dan Swedia memutuskan menjadi anggota NATO. Ia juga menekankan kedua negara itu akan membutuhkan jaminan keamanan.

"Jerman telah mempersiapkan segalanya untuk melakukan proses ratifikasi cepat," kata Baerbock kepada wartawan pada hari kedua pembicaraan di Berlin dengan rekan-rekannya sesama anggota NATO.

Dalam jamuan makan malam Sabtu (14/5/2022) para menteri negara anggota NATO sepakat tidak boleh ada zona abu-abu antara waktu kedua negara mengajukan untuk keanggotaan dan waktu bergabung ke NATO.

"Bila mereka (Finlandia dan Swedia) memutuskan bergabung, mereka dapat bergabung dengan cepat. Kami harus memastikan kami akan memberi mereka jaminan keamanan, tidak boleh ada masa transisi, zona abu-abu, di mana status mereka tidak jelas," katanya.

Massa ratifikasi keanggotaan NATO biasanya memakan waktu selama satu tahun. Selama periode itu, negara-negara Nordik belum akan dilindungi oleh pasal 5 NATO yang menjamin serangan terhadap satu sekutu adalah serangan terhadap semua.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement