Senin 16 May 2022 13:05 WIB

Kenangan Terakhir Korban Penembakan di Buffalo

Seorang pensiunan polisi menjadi salah satu korban penembakan di Buffalo.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Seseorang memberikan penghormatan di luar lokasi penembakan di sebuah supermarket, di Buffalo, New York, Ahad 15 Mei 2022.
Foto: AP Photo/Matt Rourke
Seseorang memberikan penghormatan di luar lokasi penembakan di sebuah supermarket, di Buffalo, New York, Ahad 15 Mei 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BUFFALO -- Aaron Salter adalah warga yang dicintai dan penjaga keamanan yang mengenal nama setiap pelanggan Tops Friendly Market, Buffalo. Ketika tempat itu diserang oleh seorang pria bersenjata dengan senapan, dia langsung beraksi.

Pensiunan polisi Buffalo itu menembakkan beberapa kali ke arah penyerang, mengenai rompi anti peluru setidaknya sekali. Pelurunya tidak menembus dan Salter terkena tembakan balasan, kemudian gugur.

Baca Juga

"Dia pahlawan sejati. Bisa saja ada lebih banyak korban jika bukan karena tindakannya," ujar Komisaris Polisi Buffalo Joseph Gramaglia pada Ahad (15/5/2022).

Salter adalah salah satu dari 10 orang yang meninggal dunia dalam serangan di komunitas dengan lingkungan yang didominasi kulit hitam di Buffalo, New York. Mereka ditembak mati oleh seorang pria kulit putih yang menurut pihak berwenang muncul di toko dengan tujuan tegas untuk membunuh orang kulit hitam. Terdapat tiga lainnya terluka akibat serangan itu.

Selain pria berusia 55 tahun itu, terdapat dari Auburn, New York. Dia berada di kota tersebut untuk mengunjungi kerabat dan mengambil kue ulang tahun kejutan untuk cucunya.

"Dia tidak pernah keluar dengan kue itu," kata Clarissa Alston-McCutcheon tentang sepupunya.

Alston-McCutcheon mengatakan kejutan semacam ini khas untuk pria berusia 53 tahun itu. "Dia hanya pria yang penuh kasih dan perhatian. Keluarga tercinta. Selalu ada untuk keluarganya," ujarnya.

Korban lain adalah Heyward Patterson berusia 67 tahun. Dia adalah seorang pelayan di gereja terdekat. Dia pergi ke dapur umum gereja sebelum menuju ke supermarket untuk menawarkan layanan taksi yang mengantar orang pulang dengan tas belanjaan.

"Dari apa yang saya pahami, dia sedang membantu seseorang memasukkan barang belanjaan mereka ke dalam mobil ketika dia ditembak dan dibunuh," kata Pastor Russell Bell dari State Tabernacle Church of God in Christ.

Bell berkata Patterson akan membersihkan gereja dan melakukan hal lain yang diperlukan. "Dia akan menemui saya dan istri saya di pintu dan mengantar kami ke kantor. Kami tidak pernah memintanya atau memintanya melakukannya. Dia melakukannya karena cinta," ujarnya.

Sedangkan Ruth Whitfield adalah ibu berusia 86 tahun dari pensiunan Komisaris Pemadam Kebakaran Buffalo Garnell Whitfield. Dia baru saja mengunjungi suaminya di panti jompo, seperti yang biasa dilakukan setiap hari, kemudian mampir membeli beberapa bahan makanan dan terbunuh.

 

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement