Selasa 17 May 2022 19:34 WIB

Wagub DKI Minta BUMD Antisipasi Harga Daging Jelang Idul Adha

Wagub DKI Riza Patria meminta BUMD mengantisipasi harga daging jelang Idul Adha.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Bilal Ramadhan
Pedagang daging memotong daging sapi di PD Pasar Jaya Kramat Jati, Jakarta. Wagub DKI Riza Patria meminta BUMD mengantisipasi harga daging jelang Idul Adha.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Pedagang daging memotong daging sapi di PD Pasar Jaya Kramat Jati, Jakarta. Wagub DKI Riza Patria meminta BUMD mengantisipasi harga daging jelang Idul Adha.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan, dengan adanya penyakit mulut kuku (PMK) pada ternak, akan berdampak pada kelangkaan stok pangan dan harga jelang Idul Adha Juli mendatang. Karenanya, dia mewanti-wanti PD Dharma Jaya untuk mengantisipasi harga pangan, khususnya daging.

“Jelang qurban ini ada peningkatan kebutuhan. Umumnya diikuti peningkatan kebutuhan dan harga sapi, dan sekarang ditambah lagi ada PMK,” jelas Riza kepada awak media di Balai Kota, Selasa (17/5/2022).

Baca Juga

Riza, juga meminta langkah antisipasi lainnya dari BUMD terkait PMK yang kini marak pada ternak. Dia berharap, masyarakat bisa mendapatkan stok pangan dengan kualitas dan harga yang baik.

“Makanya, kami sudah minta kepada BUMD PD Dharma Jaya untuk segera melakukan langkah antisipasi,” tuturnya.

Tak hanya itu, Dinas Kesehatan serta DKPKP DKI Jakarta, dinilainya juga telah melakukan koordinasi untuk antisipasi penularan PMK terhadap ternak. Meski demikian, dikatakan dia, hingga kini belum ada laporan penularan PMK di Jakarta. “Mudah-mudahan tidak ada,” tuturnya.

Sementara itu, Dirut Dharma Jaya Raditya Endra Budiman, mengatakan, pihaknya sejauh ini juga telah memastikan jika sumber sapi dan ternak yang dipasok ke DKI aman. Jika saat sapi sampai ke DKI dari daerah terindikasi, pihaknya akan meminta ternak melakukan karantina dan tes di atas truk.

“Kalau sudah ada indikasi, kita suruh keluar, kita pulangin (ternaknya)” jelas Raditya.

Meski demikian, kata dia, sejauh ini mayoritas daging yang dipasok ke DKI berasal dari Australia dan Brazil. Dia mengklaim, dua wilayah tersebut aman dari masalah penyakit mulut dan kuku. “Justru lebih kepada yang lokal yang kena PMK,” katanya.

Menyoal harga daging berdasarkan https://infopangan.jakarta.go.id/ per Selasa (17/5) di DKI daging has berkisar Rp 151.666 per Kg, sementara daging semur Rp 148.152 per Kg.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement