REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kepala Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Makassar, Sulawesi Selatan, Lutfie Natsir, menyebutkan, stok daging sapi aman hingga Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah.
"Insya Allah, masih tetap aman. Malah, stok kita cukup besar. Kita juga tetap mengirim ke daerah lain, seperti di Papua dan Kalimantan," ujar Lutfie saat dihubungi di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (13/5/2022).
Gangguan kesehatan pada hewan ternak berupa penyakit mulut dan kuku (PMK) yang ditemukan di Jawa Timur dan Aceh, belum berpengaruh besar di Sulsel. Sedangkan, langkah pencegahan, kata Lutfie, pihaknya tengah melakukan mitigasi serta memperketat pengawasan dan pemeriksaan hewan ternak, baik yang akan masuk ke Sulsel maupun dikirim dari Sulsel ke daerah lain.
"Kalau data tahun lalu, sekitar 16 ribuan (ekor sapi) kita kirim keluar Sulsel. Sejauh ini masih aman. Tetap kita perketat pengawasan dan pemeriksaan hewan ternak yang akan masuk," tuturnya menekankan.
Mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemprov Sulsel ini menambahkan virus PMK tersebut tidak dapat menular ke manusia. Namun demikian, tentu akan berdampak pada penurunan produktivitas hewan ternak.
Sementara itu, Koordinator Bidang Hewan BBKP Makassar Sandra DW mengemukakan, hewan ternak yang hendak masuk ke Sulsel harus dipastikan kondisinya bebas penyakit, setelah diperiksa secara ketat dari pihak terkait termasuk balai karantina demi mencegah penularan PMK. Selain itu, langkah mitigasi dan pengawasan terhadap hewan ternak telah diperkuat di pintu-pintu masuk ke Sulsel utamanya di pelabuhan, mengingat saat momentum Idul Adha, kebutuhan hewan ternak akan mengalami peningkatan.
"Dipastikan jelang Idul Adha lalu lintas pengiriman hewan ternak akan meningkat, seiring dengan permintaan kebutuhan daging. Tetapi, sejauh ini bisa dipastikan untuk di Sulsel masih aman dari virus PMK itu," katanya.