Kamis 19 May 2022 11:51 WIB

Shanghai Perluas Pelonggaran Peraturan Covid-19

Toko-toko dan jenis usaha lainnya mulai diizinkan untuk beroperasi secara normal.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua, warga berbelanja di sebuah supermarket di Distrik Xuhui, Shanghai, Tiongkok timur, pada Senin, 16 Mei 2022.
Foto: Ding Ting/Xinhua via AP
Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua, warga berbelanja di sebuah supermarket di Distrik Xuhui, Shanghai, Tiongkok timur, pada Senin, 16 Mei 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Pusat finansial Shanghai mulai membuka kembali lebih banyak bisnis di daerah yang menjalani karantina ketat pandemi Covid-19. Wakil Wali Kota Zhang Wei mengatakan toko-toko dan jenis usaha lainnya mulai diizinkan untuk beroperasi secara normal.

Shanghai mulai bersiap mengakhiri karantina ketat yang diberlakukan sepanjang pandemi. Dalam konferensi pers Kamis (19/5/2022) Zhang mengatakan perekonomian mulai bergerak normal, kontainer harian yang masuk di pelabuhan Shanghai saat ini sudah sekitar 90 persen di level tahun lalu.

Baca Juga

Shanghai mulai membuka kembali sektor bisnis seperti pusat perbelanjaan dan salon. Kebijakan yang dimulai Senin (16/4/2022) ini mengakhiri peraturan pembatasan sosial Covid-19 yang diterapkan selama berpekan-pekan.

Langkah ini disampaikan wakil wali kota Shanghai dalam konferensi pers Ahad (15/5/2022). Kota yang dihuni 25 juta orang itu menjalani karantina wilayah selama enam pekan lebih.

Satu pekan yang lalu dilaporkan sekitar 70 persen dari 1.800 unit perusahaan besar di Shanghai, China, kembali beroperasi. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (CDC) Kota Shanghai mengumumkan beberapa sektor industri sudah mulai berproduksi meskipun tidak penuh.

Beberapa perusahaan yang sudah produksi kembali itu di antaranya otomotif, elektronik, dan obat-obatan. Pada pekan lalu lebih dari 9.000 lokasi tes PCR telah didirikan di kota terkaya di China itu.

Lebih dari 4.500 tempat dibuka untuk memberikan pelayanan harian. Sementara sisanya dipersiapkan untuk menghadapi situasi darurat. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement