Jumat 20 May 2022 15:21 WIB

Dokter: Anak-Anak Lebih Tinggi Risikonya untuk Kena Cacar Monyet, Kenali Gejalanya

Cacar monyet menular salah satunya melalui droplet.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Anak-anak bermain dengam latar belakang gedung perkantoran di Jakarta, Rabu (18/5/2022). Dokter mengungkapkan, anak-anak lebih berisiko terinfeksi virus cacar monyet.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Anak-anak bermain dengam latar belakang gedung perkantoran di Jakarta, Rabu (18/5/2022). Dokter mengungkapkan, anak-anak lebih berisiko terinfeksi virus cacar monyet.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Monkeypox alias cacar monyet adalah penyakit terbaru yang menjadi perhatian di Inggris setelah laporan kasus baru muncul pada awal bulan ini. Penyakit menular ini juga telah ditemukan di Amerika Serikat, Spanyol, dan Portugal.

Akibatnya, para ahli kesehatan sekarang bekerja untuk melacak pasien yang terinfeksi demi menghentikan penyebaran penyakit akibat virus itu. Salah satu pakar kesehatan mengatakan anak-anak lebih tinggi risikonya dibandingkan orang dewasa untuk terinfeksi penyakit ini.

Baca Juga

Seorang dokter dan penulis lepas Monika Wassermann mengatakan, munculnya cacar monyet di Inggris terkait dengan kasus seseorang yang kembali ke negara itu setelah menghabiskan beberapa pekan di Nigeria. Cacar monyet sering ditemukan di wilayah Afrika Tengah dan Barat.

"Korban awal mungkin telah menyebarkan penyakit itu kepada orang, meskipun semua tindakan keamanan telah diterapkan,” kata Wassermann, dilansir Express, Jumat (20/5/2022).

Meskipun langkah-langkah keamanan dipraktikkan, virus cacar monyet terus menyebar perlahan ke berbagai negara. Sejauh ini hanya sejumlah kecil kasus telah diidentifikasi di Inggris.

Gejala cacar monyet meliputi, sakit kepala, menggigil, pembengkakan kelenjar getah bening, ruam, demam, benjolan menonjol, kelelahan, nyeri sendi, nyeri otot, dan sakit punggung. Terkait apakah masyarakat perlu khawatir, Wassermann mengatakan bahwa secara umum, masyarakat tidak perlu khawatir tentang risiko penyebaran cacar monyet.

"Ini memiliki tingkat infeksi yang lambat dan karenanya tidak dapat dengan mudah menyebar dari satu orang ke orang lain, menjelaskan tingkat infeksi yang rendah di negara ini," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement